Share

Bab 44

"Beberapa hari ini Ardia kok nggak pernah kesini kenapa, Ram?" tanya Lilik, sambil mengangkat roti yang sudah matang dari oven.

Sejak resmi dilamar oleh Ramon, dan merencanakan pernikahan mereka. Hampir setiap hari gadis itu selalu bertandang ke rumah itu. Bantu-bantu Lilik bikin kue, sekaligus belajar. Ardia punya rencana buka toko kue, setelah menikah nanti. Dia sudah tidak berminat kerja kantoran. Dia ingin mengurus suami dan anaknya, tapi tetap punya penghasilan. Dan kue roti menurutnya adalah pilihan yang tepat.

Akhirnya, setelah melalui beberapa pertimbangan mereka memutuskan, pernikahan Ramon dan Ardia dilaksanakan sebulan setelah Ardia pulang dari rumah sakit. Rencananya pernikahan akan digelar sederhana, tak pesta mewah. Hanya akad nikah dan resepsi kecil, mengundang keluarga dan sahabat dekat saja. "Buat apa pesta, Buang-buang duit saja! Lebih baik uangnya buat tambah beli rumah, Mas." ucap Ardia kala itu."

"Beneran? Nanti nyesel? Pernikahan impiannya nggak kesampean," se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status