Share

18. Nasi Padang, Lagi?

"Sak ...," ujar Gendis lirih ketika wajah itu tenggelam di pangkuannya.

"Pusing banget, Gendis," ujar Sakti samar hampir tak terdengar.

"Makanya kita makan dulu, terus minum obat. Obat-obatan kamu di taruh dimana?" tanya Gendis sambil menepuk pundak Sakti.

"Nggak tau."

"Ya ampun ... Sakti, udah ayo bangun ... kita makan, biar perut ke isi, nanti aku keluar beli obat." Gendis berusaha mengangkat pundak Sakti agar bergeser dari pangkuannya.

Bukan malah bergeser, Sakti sengaja memberatkan tubuhnya hingga Gendis kesusahan.

"Aku serius, ya. Kamu kalo nggak mau aku tinggal," ujar Gendis kesal lalu meletakkan kepala Sakti begitu saja.

Baru saja hendak bangkit dari duduknya, tangan gadis itu Sakti raih hingga Gendis mendadak mendekat ke wajah Sakti.

"Suapin," ujar Sakti manja.

"Astaga ... mimpi apa aku temenan sama anak mami, umur udah tua kelakuan kayak bayi," ujar Gendis menepis tangan Sakti lalu beranjak dan melangka

Chida

Enjoy reading ๐Ÿ˜˜

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (14)
goodnovel comment avatar
Indarini Rini
๐š ๐šŠ๐š๐šž๐š‘..... ๐š๐šŽ๐š—๐š๐š‘๐š’๐šœ ๐šœ๐šŽ๐š‘ ๐š๐šŽ๐š›๐š™๐šŽ๐šœ๐š˜๐š—๐šŠ
goodnovel comment avatar
Chida
jangan bingung... mungkin mamak lelah hahahaha
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
duhh saktiii.. mau donk di jemput pake mobil sport
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status