Share

Bab 42. Menjadi Pendiam

Seminggu sudah sejak kejadian pemukulan terhadap Gilang berlalu, kini laki-laki tampan itu sudah mulai bekerja lagi. Terkurung selama itu di dalam kamarnya membuat ia merasa bosan.

Sudah berkali-kali ia menolak ajakan sahabatnya untuk berpesta dengan para wanita seksi. 'Kalau semua fasilitas dicabut, apa kabar sama gue?' ucap Gilang dalam hati.

Dering ponsel membuyarkan lamunan CEO tampan yang mempunyai sejuta pesona. Ia langsung menjawab panggilan telepon dari sang mami.

"Iya, Mi," jawab Gilang. 

Laki-laki itu tidak berani bercanda ataupun membantah sang mami lagi. Ia berusaha untuk menahan godaan kalau sang sahabat mengajaknya bersenang-senang dengan para wanita seksi.

"Baik, Mi." Hanya kata-kata singkat yang keluar dari mulut lelaki berlesung pipi itu. Ia pun segera memutus panggilan telepon sang mami setelah wanita paruh baya itu lebih dulu memutusnya.

Segera ia bangun dari duduknya dan keluar dari ruang kerjanya setelah menutup lap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status