Share

Bukan Cinta Tapi Bucin

“Sebenarnya siapa kalian? Mengapa bisa tinggal di sini?” tanya Akbar.

Senyum di wajah Sussana langsung berubah menjadi tatapan sendu. Yuna yang sedang memeluk kaki Akbar sambil berteriak, “Daddy,” dilepaskan oleh Sussana. “Kemarilah sayang, Daddy sedang sakit,” ujar Sussana.

Akbar menyorot tajam pada Sussana. “Daddy,” ujar Yuna dengan raut wajah siap menangis, tangannya terjulur seakan ingin diraih oleh Akbar.

“Mbak Mer,” panggil Sussana.

“Iya, Bu.”

“Bawa Yuna ke kamarnya,” titah Sussana. Mer sempat menoleh pada Akbar yang dengan raut wajah datar menatap Sussana dan Yuna bergantian.

“Kamu belum menjawab pertanyaanku,” ujar Akbar sambil duduk di salah satu sofa.

Sussana mengeratkan gendongan bayinya. “A-aku Sussana.”

“Ahh, jadi kamu yang bernama Sussana.” Akbar duduk bersandar dengan menyilangkan kakinya menatap Sussana dengan pongah. Sussana merasakan dejavu, dengan sikap arrogant Akbar seperti saat mereka pertama kali bertemu.

Akbar menatap foto pernikahannya dengan Sussana yang terp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status