Share

Berhentilah

“Apa kesalahan Mahesa begitu berat untuk kamu maafkan?” tanya Ratri.

Arunika masih tak habis pikir, mengapa Ratri masih menanyakan hal ini. Jelas saja, bahkan Mahesa telah tanda tangan dengan surat perjanjian mereka saat akan menikah dulu. Bahkan, dengan menyertakan materai dan kuasa hukum. Lelaki itu mengingkari ucapannya sendiri.

“Kami sudah sepakat dulu, Ma, dan Mahesa telah mengingkarinya.”

“Mahesa hanya khilaf.”

“Itu tak akan terjadi jika Mahesa takut kepada Allah,” tegas Arunika.

“Apa maksudmu, Run?”

“Mahesa melakukan janji di hadapan Allah dengan sadar, dan juga berkhianat dengan sesadar-sadarnya. Jelas itu tak bisa disebut khilaf,” papar Arunika.

“Allah saja memaafkan hamba-Nya dan memberikan kesempatan kedua. Mengapa kamu tak bisa melakukannya?”

“Arunika bukan Tuhan, Ma.” Arunika masih mencoba menegaskan Ratri. “Seperti yang Arunika pernah katakan, Runi telah memaafkan Mahesa, tapi tidak untuk kembali.”

“Apa kamu tak menyayangi Mama, Run?” tanya Ratri.

“Runi menyayangi Mama,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status