Share

Tentang ke Jujuran

Arunika menatap tajam sosok yang mencegatnya di lobi rumah sakit saat ia hendak pulang. Tatapan tak kalah tajam tercetak jelas di mata Mahesa. Beberapa orang yang tengah berlalu lalang memperhatikan mereka penuh tanya. Tak ingin ikut campur, mereka hanya melihat lalu pergi.

Seolah lelah dengan kehadiran lelaki yang sudah menjadi mantan suaminya itu, Arunika berusaha bersikap netral, tak menampilkan emosi pada wajahnya.

“Aku ingin bicara.” Gumam Mahesa dengan penekanan.

“Bicaralah.” Ujar Arunika.

Mahesa menatap sekeliling, “tidak di sini.”

Arunika mengangguk. Lalu mendahului Mahesa menuju pintu keluar. Di sebelah kanan gedung rumah sakit ada sebuah kafe. Arunika menuju kafe itu yang memang terlihat lenggang. Sengaja mengambil meja dekat dengan pintu masuk, Arunika terlebih dahulu menjatuhkan bokongnya di atas kursi dan di susul Mahesa duduk di depannya.

“Kamu mau pesan sesuatu?” tanya Arunika basa basi saat melihat ketegangan di raut wajah Mahesa.

“Terserah.” Ucap Mahesa acuh.

“Oke.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status