Share

Teka-Teki

Angin malam terasa begitu dingin hingga menusuk ke tulang. Rupanya sudah masuk musim dingin. Raynald bahkan sampai mengeratkan jaket  bomper abu-abunya. Sebenarnya, ia sudah mengajak Alexa untuk bertemu di tempat yang lebih nyaman dan tertutup. Tapi, perempuan itu tetap memaksa memilih tempat pertemuan di taman yang berada tak jauh dari rumahnya. Dan betapa senangnya Raynald ketika ia melihat Alexa datang. Tubuhnya bisa saja membeku kalau menunggu sedikit lebih lama. Ia rasa, Alexa tahu kalau dirinya tak bisa tahan dengan udara dingin.

“Hai.” Sapa Raynald berusaha mengontrol gemetar bibirnya yang kedinginan.

Alexa menjatuhkan tubuhnya di samping Raynald pada sebuah kursi panjang yang sejak tadi diduduki laki-laki itu. Ia hanya tersenyum tanpa membalas sapaan Raynald.

“Kenapa gak besok saja? Ini sudah malam dna kamu harus istirahat.” ujar Raynald. Ia masih tak mengerti kenapa Alexa memakasanya untuk datang malam itu juga. Padahal gadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status