Share

Bab 45 Naluri untuk Bercinta

Dara sudah sangat khawatir sama Bima yang sejak pagi tadi menunjukkan gejala sakit. Sore ini yang paling parah dia sampai mengeluarkan keringat dingin seperti itu.

"Jelaskan apa lagi. Cepat kamu antar ke Dokter," bentak Dara yang khawatir.

"Tolong tenang," balas Romi.

"Bagaiamana aku bisa tenang. Bima sedang sakit dan masih bekerja. Aku tak bisa tenang kalau belum dia dibawa ke Dokter!" seru Dara.

Romi tersenyum gembira melihat Dara khawatir kepada Bima. Itu menunjukkan kalau Dara peduli dan ada rasa pada Bima dilihat dari sikapnya yang resah tak menentu.

"Kalian bisa bicara berdua saja," ucap Romi.

"Jangan bercanda Romi. Kita butuh ke Dokter bukan bicara saja," sahut Dara kesal.

Romi langsung menggendong Brian untuk meninggalkan Dara dan Bima sendirian. Mereka butuh bicara dan keterbukaan satu sama lain.

"Brian, ikut om sebentar," bisik Romi.

"Tidak mau, lepaskan aku!" seru Brian dalam gendongan Romi.

Romi tetap menggendong Brian dan keluar ruangan kerja Bima. Membiarkan pasangan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status