Share

Cemburunya Arka

"Om Baik! Bunda!"

Kara terkejut mendengar suara teriakan Arka, dan langsung segera menjauh dari jangkauan Barra. Ia tidak ingin membuat Arka salah mengartikan posisinya, terlebih adegan tadi memang tak pantas disaksikan langsung oleh anaknya yang masih kecil.

Untung saja tadi Barra belum sempat melakukan apa pun yang diinginkannya. Karena kalau sudah, bisa dipastikan Kara akan bingung harus menjelaskan seperti apa pada anaknya nanti.

"Om Baik, jahat! Kenapa Om Baik ke Bunda dulu? Kan yang kangen sama Om Baik itu Arka, bukan Bunda!" protes anak kecil itu seraya mengangkat kedua tangannya, seolah memberikan kode pada Barra untuk segera menggendongnya.

Mendengar protes dari mulut mungil itu, Barra pun tertawa renyah. Ia segera menggendong Arka dan mengecup pipi tembam tersebut secara berkali-kali, hingga setelahnya menatap Kara dengan sedikit mengerenyitkan kedua alis tebalnya.

"Arka sedang demam, dia selalu bertanya tentangmu belakangan ini," jelas Kara pelan yang entah kenapa membuat h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status