Share

Merasa Tersentuh

"Bunda? Om Baik? Kenapa diam? Nanti Bunda sama Om Baik enggak seperti itu 'kan?"

Arka kembali bertanya, seraya menatap dua orang dewasa yang tengah memeluknya. Di dalam dua netra kecokelatan itu, terlihat sedikit tatapan kecewa.

Ya, Arka kecewa. Arka kecewa karena apa yang diharapkannya tak bisa langsung dipastikan oleh dua orang tersayangnya.

Arka tentu tak mau mengalami kejadian seperti mimpi buruknya semalam, tetapi sayang jawaban yang didapatkannya saat ini malah seolah menjelaskan semuanya.

"Ya sudah, kalau begitu lebih baik Arka pergi aja! Arka enggak mau Bunda sama Om Baik pis—"

"Arka, Sayang. Tidak boleh berbicara seperti itu. Nanti Bunda Kara bisa sedih, Nak," cegah Barra lebih dulu sebelum melihat Kara semakin terdiam.

Anak kecil itu sedikit memajukan bibirnya. Arka nampaknya belum begitu puas dengan tanggapan dua orang yang sangat disayanginya ini, akan tetapi sedetik kemudian dirinya menyadari tatapan sang bunda yang nampak sedikit berkaca-kaca ke arahnya.

"Maaf, Bunda. Ar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status