Share

Penolakan Keras

"Oh, astaga. Ternyata kamu di sini?"

Barra seketika menoleh dan menghela napas, tepat sesaat menyadari siapa sosok yang baru saja datang ke depan ruang rawat ayahnya. Ia memutar matanya malas, seraya hendak berlalu begitu saja tanpa mempedulikan sosok itu.

"Tunggu, Barra! Kamu mau ke mana? Aku baru saja datang, dan kamu mau pergi?" tanya wanita itu dengan sorot mata kecewa.

"Ada beberapa hal yang harus ku—"

"Barra, aku mohon jangan menghindar dariku seperti ini. Aku bukanlah kuman yang harus kamu hindari, Barra. Aku buru-buru menghampirimu ke sini, karena merasa sangat khawatir denganmu dan ayahmu," potong Clarissa memelas, dengan manik matanya yang semakin membulat penuh harap.

Clarissa, wanita itu pada akhirnya memang berhasil menemui Barra. Tampilannya juga sudah tak seburuk tadi pagi, bahkan di tangannya kini juga ada parcel buah yang sudah dihias dengan sangat cantik demi mengambil perhatian Barra dan calon ayah mertuanya.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status