Arjuna : Maaf, Kejora ... aku harus menemani Elma.Kejora menatap pesan yang dikirim Arjuna. Pria itu baru membalas pesannya setelah dua hari berlalu.Entah lah Kejora harus menangis atau bahagia. Untuk apa juga Arjuna meminta maaf, kata maaf tidak akan menyembuhkan hati Kejora yang kadung terluka.Malam ini juga mungkin Arjuna tidak akan pulang. Tanpa berniat membalas pesan, Kejora melempar ponselnya ke sofa.Apa pria itu masih berstatus kekasihnya?Kejora sendiri bingung tapi firasatnya mengatakan jika ia harus menyiapkan mental untuk kehilangan Arjuna. Gadis itu mencoba mengalihkan perhatian dengan menonton drama komedi yang ditayangkan salah satu chanel stasiun televisi berbayar.Sesaat laranya hilang, Kejora bisa tertawa. Kemudian sepi melanda ketika comercial break menjeda.Malam ini Kalila tidak pulang, sang Kakak pasti sudah berada di kota lain karena besok harus mengikuti pertemuan dengan seluruh pengusaha di Jerman.“Mantap-mantap nih Kak Lila sama Mas King,” gumam Kejora
“Tadi Nona Weber mencari anda, dia mengamuk mengetahui anda tidak ada di sini jadi kami suntikan obat penenang ... sebaiknya anda tidak kemana-mana dulu sampai kondisinya stabil,” kata seorang suster yang baru saja keluar dari ruangan Elma.“Baik ... saya minta maaf,” ucap Arjuna. Suster itu mengangguk lalu pamit.Robby masih setia menunggu Elma saat Arjuna tiba, pria itu beranjak dari kursi bertujuan membawa Arjuna keluar.“Aku dan teman-teman akan membantu pekerjaanmu sementara kamu menemani Elma, dia hanya menginginkan kamu, Arjuna ... jadi kamu di sini saja sampai Elma diijinkan pulang.” Arjuna mengangguk pasrah, tanpa membantah atau mengucap sepatah katapun pria itu masuk setelah sebelumnya menepuk pundak Robby.“Jun,” panggil Robby membuat Arjuna menghentikan langkah.“Kamu sudah mengambil keputusan?” tanya Robby mencari tau.Arjuna yang belum membalikan tubuh mengangguk lalu menengadah menatap langit-langit mengembuskan napas secara kasar.Ingatannya memunculkan wajah Kejora y
Marvin kembali ke kampus setelah mengantar Kejora ke Griya tawang.Masih ada satu mata kuliah lagi yang harus diikutinya, meski terbilang nakal—Marvin perhatian dengan pendidikan.Seluruh keluarganya memiliki gelar akademik, itu kenapa seluruh keluarganya sukses dalam bisnis karena ditunjang ilmu.Akan menjadi suatu aib jika salah satu di antara mereka gagal dalam pendidikan.Kurang lebih lima jam lamanya Marvin meninggalkan Kejora.Sebelum pulang, Marvin mampir ke restoran membeli makan siang yang kesorean untuk sang gadis Suasana hening adalah yang Marvin dapatkan ketika memasuki Griya Tawangnya.Marvin sempat berpikiran jika mungkin saja Kejora melarikan diri karena prasangka buruk yang gadis itu ungkapkan kepadanya.Marvin tertawa pelan, sehina itu kah dirinya di mata Kejora?Tapi mengingat apa yang telah ia lakukan bersama para gadis, Marvin tersenyum kecut. Ia memang sebrengsek itu.Langkah panjangnya membawa Marvin memasuki kamar dimana ia meninggalkan Kejora setelah sebelumny
“Dari mana lo pulang malem?” Suara Kalila menggelegar di ruang tamu membuat jantung Kejora nyaris copot.“Ish ... ngagetin aja,” protes Kejora sambil mengusap dadanya.“Kirain Kak Lila enggak akan pulang hari ini,” imbuh Kejora sambil menundukan kepala, langkahnya meniti anak tangga.Seharusnya memang Kalila pulang besok pagi, tapi menginap satu malam lagi dengan King dalam satu kamar yang sama—Kalila khawatir tidak bisa mempertahankan mahkotanya.Pria itu sungguh ... luar biasa.“Pertanyaan gue belum di jawab ya!” Di lantai bawah Kalila melipat tangannya di dada, mendongak menunggu Kejora menjawab pertanyaannya.“Tadi jadwal kuliah Kejora padet, Kak ... kalau abis ujian gitu ... ada pembahasan mengenai ujian kemarin, trus pulangnya temen ngajak nonton jadi Kejora pulang malem,” tutur Kejora berdusta.Kejora menjadi gadis yang pandai berdusta semenjak bertemu Arjuna untuk melindungi pria itu, mungkin seharusnya Arjuna yang pantas disebut sebagai pengaruh buruk bagi Kejora bukan sebal
“Hai pengantin baru!” Elma menyapa Leon yang baru per hari ini masuk kerja setelah satu minggu melakukan bulan madu.“Bagaimana keadaanmu?” Leon bertanya usai mengurai pelukan persahabatan dengan Elma.“Tidak pernah sebaik ini,” bisik Elma lalu tertawa bahagia.Leon tersenyum miris, dibalik tawa Elma ada hati seorang gadis yang tersakiti.Keputusan Arjuna sudah Leon ketahui dari Robby, tadinya ia ingin membantu Arjuna membuat Elma mengerti dan ikut memberikan perhatian kepada wanita itu tetapi Arjuna sudah mengambil keputusan sendiri yang cukup mengejutkan baginya.Ia pikir Arjuna telah melupakan Elma karena mencintai Kejora tapi ternyata hati Arjuna lebih berat kepada Elma.Leon sendiri belum berbicara banyak mengenai keputusan Arjuna itu. “Syukurlah ... jangan berpikiran macam-macam lagi, Arjuna mencintaimu Elma ... sudah lama dan aku senang kalian akhirnya bersama,” ucap Leon tidak sungguh-sungguh.Elma merangkul lengan Leon, melangkah bersama menuju ruang Arjuna karena ada sesuat
“Hai Angel Eyes!” Sapaan penuh cinta King kumandangkan saat sang kekasih muncul dari balik pintu yang baru saja terbuka.Malam minggu ini Kalila dan King sepakat untuk menghabiskannya di rumah saja.Kalila mengatakan jika Kejora pergi bersama Marvin jadi mereka bisa berduaan di rumah tanpa harus menyakiti perasaan Kejora yang tiba-tiba menjomblo.Tapi Wajah jutek dan balasan ‘Hai’ dengan nada ketus yang King dapatkan.Kalila juga melengos begitu saja tanpa mau menerima buket bunga yang sang kekasih bawakan untuknya.Kening King berkerut, pikirannya berkelana mencari tau apa salah dirinya pada gadis cantik itu.“Angel ...,” panggil King lembut.“What?!” Kalila malah membelalakan matanya.King membentuk bibirnya segaris lalu mengembuskan napas pelan, langkahnya membawa King ke dapur meninggalkan Kalila yang menjatuhkan tubuh di sofa ruang televisi.Pria itu menaruh buket bunga yang sengaja ia beli untuk Kalila di vas kaca kosong yang terdapat di tengah-tengah meja makan.King mencoba in
“Marvin?” Suara manja Kejora membuat perasaan Marvin tidak enak.“Yes, baby girl?” Marvin menjawab juga.“Boleh aku yang menyetir mobilmu?” Kejora bukan bertanya tapi memohon.Marvin menghentikan langkahnya, lelaki itu masih berada di halaman depan rumah Kejora setelah pamit kepada Kalila untuk membawa Kejora menghabiskan malam minggu di luar.“Tapi ijinkan aku memanggilmu dengan sebutan baby girl.” Marvin memberikan syarat.“Terserah kamu mau memanggilku apa.” Kejora mengangkat kedua bahunya tidak peduli, ia juga bukan milik pria manapun lagi sekarang. Tidak akan ada yang keberatan jika Marvin memanggilnya dengan sebutan baby girl.“Oke!” Marvin melempar kunci mobil yang dengan mudah Kejora tangkap.Akhirnya Kejora yang mengemudi supercar milik Marvin.Mobil mewah berharga fantastis yang hanya diproduksi beberapa unit saja dan tersebar di seluruh dunia.Awalnya Marvin merasa baik-baik saja ketika mobil melaju di jalanan kota, bukan sekali ia meminta Kejora duduk di belakang kemudi k
Apakah sebenarnya Elma mencintai Arjuna?Jawabannya adalah Elma sendiri tidak yakin karena ia hanya menginginkan perhatian yang besar dari Arjuna, pria yang ia anggap masih tergila-gila padanya.Elma meminta Arjuna untuk memberikan kejutan kencan malam minggu.Maka Arjuna berencana membawa Elma untuk makan malam romantis.Keputusannya memilih Elma harus disertai dengan hatinya yang konsisten membangkitkan kembali perasaan cintanya kepada Elma.Ia telah kehilangan Kejora jangan sampai pengorbanan itu menjadi sia-sia.Arjuna harus bahagia bersama Elma dan wanita itu harus sembuh mentalnya.Sebuah restoran mewah sudah Arjuna pesan untuk makan malam romantis bersama Elma.Sengaja Arjuna meminta ijin pulang setelah berhari-hari menginap di apartemen Elma.Dengan alasan agar kencan mereka sempurna, akhirnya Elma mengijinkan.Berbekal sebuket bunga dan stelan jas tanpa dasi, Arjuna melangkah menyusuri lorong apartemen Elma.Berkali-kali Arjuna membangun mood baik agar kencannya berjalan lanc