Apakah sebenarnya Elma mencintai Arjuna?Jawabannya adalah Elma sendiri tidak yakin karena ia hanya menginginkan perhatian yang besar dari Arjuna, pria yang ia anggap masih tergila-gila padanya.Elma meminta Arjuna untuk memberikan kejutan kencan malam minggu.Maka Arjuna berencana membawa Elma untuk makan malam romantis.Keputusannya memilih Elma harus disertai dengan hatinya yang konsisten membangkitkan kembali perasaan cintanya kepada Elma.Ia telah kehilangan Kejora jangan sampai pengorbanan itu menjadi sia-sia.Arjuna harus bahagia bersama Elma dan wanita itu harus sembuh mentalnya.Sebuah restoran mewah sudah Arjuna pesan untuk makan malam romantis bersama Elma.Sengaja Arjuna meminta ijin pulang setelah berhari-hari menginap di apartemen Elma.Dengan alasan agar kencan mereka sempurna, akhirnya Elma mengijinkan.Berbekal sebuket bunga dan stelan jas tanpa dasi, Arjuna melangkah menyusuri lorong apartemen Elma.Berkali-kali Arjuna membangun mood baik agar kencannya berjalan lanc
Salah satu penghilang stress bagi Kejora adalah mengunjungi toko yang menjual peralatan kosmetik juga skin care.Keranjang kecil yang di tenteng Kejora nyaris penuh setelah ia menghabiskan waktu selama satu jam di dalam sana diikuti Marvin yang sabar menemaninya membeli banyak masker.Mulai dari masker wajah, bibir, mata, jari hingga kaki. Kejora juga membeli pelembab untuk seluruh anggota tubuhnya.Selain itu Kejora membeli alat pijat wajah, sebetulnya ia sudah memilikinya tapi ingin mengganti yang baru dengan warna yang lebih menarik.Spin spa cleaning facial brush juga tidak luput dari keranjangnya.Marvin tidak mengerti untuk apa Kejora memborong itu semua karena menurutnya sang gadis sudah cantik tanpa harus memakai masker atau alat seperti itu.Apa Marvin tidak berpikir jika Kejora bisa cantik dan mulus adalah karena rajin merawat dirinya.“Apa kamu capek, Marv?” Kejora bertanya basa-basi.“Nope!” balas Marvin berdusta.Kejora hanya tersenyum menanggapi dengan matanya yang terus
Kejora menatap ponselnya, ada tiga puluh panggilan terjawab dari Arjuna.Mau apa Arjuna menghubunginya seniat itu?Ibu jari Kejora refleks membuka pesan yang dikirim Arjuna.Arjuna : Kejora, kamu dimana?Arjuna : Apa yang kamu lakukan bersama Marvin?Kening Kejora berkerut, tau dari mana pria itu jika dirinya sedang bersama Marvin.Jadi dia dengan keras kepala menghubungi Kejora hanya karena mengetahui jika Marvin sedang bersamanya?Kejora mendengus sebal. “Lo ngelepasin gue tapi gue enggak boleh sama cowok lain sementara lo enak-enakan nidurin cewek lain, dasar kampret!” gumam Kejora kesal.Ibu jarinya mulai mengetik pesan balasan untuk mantan kekasihnya itu.Kejora : I’m the first to say that i’m not perfect.Kejora : And you the first to say you want the best thing.Kejora : But Now I know a perfect way to let you go.Kejora : Give my last hello, hope it’s worth it. Here’s your perfect.Arjuna mendengus sebal membaca balasan pesan Kejora yang merupakan lirik lagu dari Jamie Miller
“Apa Marvin menyakitimu?” Arjuna mengalihkan tatapannya sekilas dari kemudi saat bertanya demikian.“Kejora masih perawan, kalau itu jawaban yang Abang cari ... Marvin enggak pernah ngelewatin batas,” jawab Kejora dingin.“Aku minta maaf, Kejora ... .” “Udah lah, Bang ... Kejora males.” Kejora juga mengucapkannya dengan malas-malasan.Ia tidak ingin membahas keputusan pria itu lagi, Arjuna mungkin memiliki beribu alasan tapi Kejora tidak bisa menerimanya.“Hermes merindukan Mamanya, kenapa kamu menghindariku? Kamu bisa datang kapanpun untuk menemui Hermes.” Arjuna mengalihkan pembicaraan.“Kejora dateng, tapi pas Abang nginep di apartemen perempuan itu.” Betapa puasnya perasaan Kejora ketika menyinggung tentang hal itu.Arjuna menoleh, cukup lama memandang Kejora sambil menunggu lampu merah berubah hijau.“Kamu enggak berpikir aku—“ “Terserah, dia cewek Abang ... Abang mau tidur sama dia ... Abang mau nikah sama dia atau Abang mau hamilin dia duluan, terserah ... Kejora enggak pedul
Langkah Fabiola terhenti di depan pantry yang pintunya terbuka sebagian, suara dari dalam sana sungguh membuat ia jengah.“Jam berapa ini Arjuna? Kamu tidak menjemputku, kamu juga belum sampai di kantor ... semalaman kamu mematikan ponselmu, apa yang sebenarnya kamu lakukan kemarin???” Teriakan Elma semakin kencang ketika Fabiola masuk ke pantry.Elma sedang berdiri membelakanginya dengan ponsel menempel pada telinga, wanita itu sibuk memarahi Arjuna sambil menatap ke arah luar.Mug milik Elma yang barisi kopi masih ngepul ada di atas meja.Fabiola mengambil toples garam ketika melewati mini kitchen set, memasukan lima sendok garam ke dalam mug lalu ia aduk sebentar.Matanya mengawasi Elma yang masih membelakanginya sambil marah-marah mencecar Arjuna yang berada di ujung sambung telepon.Wanita itu menjadi penguasa kantor ini setelah keluar dari rumah sakit.Para sahabat prianya memperlakukan Elma seperti seorang ratu sampai Arnya sudah tidak memiliki harga diri lagi karena Elma sela
Kejora memandang meja kosong yang tidak jauh dari tempat ia duduk saat ini.Meja itu adalah meja yang di duduki oleh pria tampan yang pernah dengan tidak sengaja Kejora menumpahkan kopi ke jasnya. Ya, coffe shop ini adalah tempat pertama kali Kejora bertemu Arjuna. Walaupun Arjuna tampak kesal tapi saat itu Kejora malah menyukainya, untuk pertama kali jatuh cinta kepada Arjuna dengan cara yang aneh.Setelah itu beberapa bulan lamanya ia mengejar cinta Arjuna hingga akhirnya sang Arjuna membuka hati lalu tidak lama kemudian memutuskannya.Kejora terhenyak dari lamunan tentang Arjuna saat kedua tangannya di genggam seorang lelaki yang kini duduk di sebrang meja.“Kopimu sebentar lagi datang,” ucapnya sambil menatap Kejora dan mengusap punggung tangannya dengan ibu jari.Dari dulu Marvin memang selalu seenaknya, melakukan sentuhan tanpa peduli jika Kejora mengijinkan atau tidak.Kejora menarik tangannya namun si lelaki tampan dengan mudah menahan.Tidak ada senyum di bibirnya, tatapan
Arjuna melangkah gontay memasuki nightclub yang sudah jarang disambanginya.Matanya langsung tertuju pada meja bar dimana Elma sedang menelungkup di sana.Benar kata Giska jika wanita itu mabuk berat, kemana teman-temannya? Tidak mungkin Elma datang ke sini sendirian, mata Arjuna memindai ke sekeliling ruangan yang pekat dengan bau alkohol itu dan indra penglihatannya menangkap teman-teman Elma sedang meliuk-liukan tubuhnya di lantai dansa.Arjuna mengembuskan napas kasar dengan kepala menggeleng samar.Mereka mengaku teman tapi membiarkan Elma mabuk berat dan tidak bersedia mengantar pulang sampai harus menghubungi Giska dan Giska meminta pertolongannya.“Elma!” panggil Arjuna seraya mengguncang tubuh Elma.Wanita yang berstatus kekasihnya itu tidak bergerak sedikitpun.Dengan sangat terpaksa Arjuna harus menggendong Elma.“Mau dibawa kemana?” tanya salah satu teman Elma yang menghampiri mereka.“Pulang!” jawab Arjuna singkat.“Aku mengenalmu,” katanya lagi entah apa maksudnya.“Ten
Kalila berdiri dari atas pangkuan King, raut wajah cantik itu begitu menakutkan hingga sang kekasih pun bergidig ngeri melihatnya.Pertahanan King roboh setelah Kalila mendesaknya, akhirnya ia menceritakan apa yang terjadi di antara Arjuna dan Kejora secara detail beserta alasan-alasan kenapa mereka menempuh jalan ini, tanpa ditambah maupun dikurangi. King menjelaskan jika keputusannya untuk tidak menceritakan apa yang ia ketahui kepada Kalila karena tidak ingin mencampuri urusan Arjuna dan Kejora selain atas permohonan Kejora sendiri.Selama King bercerita, Kalila duduk di atas pangkuannya.Memerangkap tubuh Kalila dengan kedua lengannya yang melingkar di pinggang.Sesekali King juga memberikan kecupan di rahang dan leher sang gadis agar emosinya teralihkan, biasanya hal ini selalu berhasil King lakukan kepada beberapa perempuan yang pernah bersamanya di masa lampau tapi nyatanya tidak dengan Kalila.“Angel ... mau kemana?” King bertanya sambil menahan tangan sang gadis.“Aku akan m