Share

Bab 99 Pelet??

“Kenapa? Apa kau malu karena dijemput oleh pria sepertiku ya??”

Tudingan tersebut membuat Rena terpaku di tempatnya. Sementara Bara merasa rendah diri karena mengingat kondisinya yang belum membaik sampai detik ini.

Butuh waktu selama beberapa detik bagi Rena untuk berbicara lagi. “Bicaramu mulai aneh. Sudahlah. Ayo kita pergi.”

“Bunganya tidak dibawa sekalian?” gumam Bara dengan raut wajah yang sudah berubah datar.

Rena menggeleng cepat. Lantas segera bergerak menuntun Bara ke luar dari ruangannya.

Hingga saat berada di mobil pun keduanya tak ada yang bicara. Mantan Rena tersebut masih saja menyimpan rasa cemburu hingga kini.

“Kenapa harus makan siang di rumahmu? Bukankah jam segini seharusnya semua pada sibuk bekerja? Maksudku ... walaupun istirahat waktunya sangat singkat bukan?” kata Rena.

“Kenapa memangnya? Kau tak suka aku ajak ke rumah?” sungut Bara masih dengan nada ketusnya.

Rena pun memutar malas bola matanya. “Astaga. Kenapa lagi sih? Marah-marah tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status