Share

Bayang-Bayang Tiara

ALIH-ALIH dapat terlelap, Abdi justru merasa tidak mengantuk sama sekali. Pemuda itu malah kembali bangun dari posisi berbaring, duduk di tepian ranjang. Bayangan wajah Tiara terus saja menghiasi kepalanya, seolah tak mau meninggalkannya sedetik pun.

Abdi menghela napas panjang. "Maafkan aku, Tiara. Aku harus memutuskan begini karena satu dan lain alasan. Kalau kamu mau, aku siap menjelaskannya seharian penuh kepadamu. Dan aku harap kamu mau mengerti alasanku," desahnya.

Napas panjang itu lantas diembuskan kembali. Ketika bayangan Tiara tak kunjung pergi, Abdi menangkupkan kedua belah tangannya ke muka.

"Aku sungguh tak mau kehilangan dirimu, Tiara. Aku ingin hidup bersamamu, menghabiskan hari-hariku di sisimu. Tapi, keadaanku juga keadaan keluargaku tidak memungkinkan untuk itu. Maafkan aku," desah Abdi lagi, seolah-olah sedang berbicara berhadap-hadapan dengan Tiara.

Setelah beberapa saat susah payah berusaha mengusir bayangan Tiara, Abdi menyerah. Pemu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status