Share

BAB 42 Menjahit Selaput Dara

Menjahit Selaput Dara

Romansa berdiri di depan jendela kamarnya, mengamati ke arah taman, melihat kupu kupu kecil berwarna kkuning berterbangan, slaing mengejar, tidak tentu arah. Dua kupu kupu kecil, seperti sepasang sahabat, atau bahkan anak dan ibunya.

Romansa menghela nafas panjang, dia memejamkan mata sekejap.

“Bagaimana kabar Rosi, apa dia baik baik saja,” gumam Romansa.

“Apa aku boleh menuliskan kisahnya? Kisah yang begitu kelam,” lanjut Romansa. Tak terasa air matanya menetes, jatuh, terjun bebas membasahi pipinya.

Romansa beralih ke meja dan tempat duduknya, dia membuka komputer lipat, menghidupkannya, lalu menghela nafas panjang.

“Baiklah, semua orang harus tahu, walaupun tidak banyak yang mengerti,” ucap Romansa lirih.

Romansa mulai menulis jurnal hariannya, jurnal yang sudah memiliki begitu banyak penggemar fanatik yang selalu menunggu postingan ceritanya. Mereka bahkan rela bangun di jam dua malam demi membaca jurnal Romansa yang diposting di jam itu, sungguh, cerita kehi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status