Share

12

Elang menggedor-gedor pintu kamar Arya sambil memanggil-manggil saudara kembarnya itu.

"Apaan, sih?" Wajah kesal Arya muncul dari balik pintu. Sebagian tubuhnya hanya dibalut dengan handuk. Ia baru saja selesai mandi.

"Ini." Elang menyodorkan ponsel. "Arinda nelpon. Sekarang waktunya lo beraksi."

Raut wajah Arya berubah menjadi semringah. Segera ia terima ponsel tersebut. Semalam ia setuju untuk menyamar sebagai Elang di hadapan Arinda saja atas permintaan saudara kembarnya itu. Ia menyanggupinya karena tertarik pada Arinda. Ini pasti bakal menyenangkan, pikirnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status