Share

Bab 47 Keadaan yang sangat berbeda

KAKEK TUA itu SUAMIKU

Bab 47

"Duh, kok gerah banget sih!" Nisa ke luar kamar sambil memegang kertas yang digunakannya untuk kipasan.

"Kan nggak ada AC Mbak, jadinya gerah." Mbak Nisa kemudian duduk di kursi ruang tamu. Kursi dari kayu yang tidak ada empuknya sama sekali.

"Laper nih, ada makanan nggak?" tanya Mbak Nisa. Sampai lupa aku, kalau dari tadi sejak sampai disini kita belum makan sama sekali. Aku ingat, tadi sepertinya ada warung saat aku masuk ke perumahan.

"Sebentar Mbak, Seva ke warung dulu." Bergegas aku ke kamar mengambil uang yang tersisa dan menuju ke warung.

Perumahan ini sepertinya masih baru, hanya ada sedikit rumah yang baru dihuni, terlihat dari adanya jemuran di depan rumah.

Akhirnya, setelah berjalan cukup melelahkan aku sampai di warung yang bercat warna biru.

"Permisi … Assalamualaikum," ucapku saat di depan pintu warung.

"Waalaikumsalam, silahkan Neng," jawab seorang wanita seumuran Ibu. "Mbak, yang warga baru ya? Saudaranya Agus?" Aku mengernyitkan kedua al
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status