Share

BAB 28-TANGISAN

Oaaaaa, Oaaaaa, Oaaaaa

Suara tangisan itu menggema ke seluruh ruangan, bahkan Dudung dan Dian yang berdiam diri di ruang tunggu pasien yang ada di ruangan depan pun mendengar suara tangisan bayi tersebut.

Tangisan itu sangatlah menyayat hati, bayi itu seperti menangis dengan kondisi yang sakit sehingga suara tangisannya begitu sangat keras bahkan saking kerasnya Dian sampai menutup telinganya dengan kedua tangannya.

Dudung yang lebih tahu tentang situasi ketika malam tiba, hanya mengangkat tangannya ke arah Dian mengisyaratkan bahwa Dian harus tenang dalam kondisi ini, lalu kepalanya menoleh ke salah satu lorong yang gelap dimana asal suara dari tangisan itu berada.

Kondisi Klinik Bersalin dan Puskesmas kini tampak gelap, tidak ada penerangan sama sekali seperti lampu karena memang mereka terpisah dari dunia yang seharusnya mereka berada, hanya ruangan yang mereka tempati saja yang agak sedikit terang, karena kabut merah dengan nyalanya yang redup diluar sana membuat ruangan mereka
pujangga manik

Mohon maaf karena tangan kanan saya belum sembuh sepenuhnya,. juga saya masih bikin cerita baru yang akan di upload setelah KUTUKAN LELUHUR maka Kampung Halimun hanya bisa upload satu bab saja harap di maklum ya, jangan lupa vote dan komen agar saya semakin semangat kalau misalkan pusing dengan ceritanya bilang saja ya, karena memang banyak yang disembunyikan sebelum nantinya di kuak satu persatu hehe

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status