Share

FAIZ MENEMUI KARTOLO

BAB KE : 110

FAIZ MENEMUI KARTOLO

16+

Merasa tidak ada gerakan lagi dari tubuh Razio, Faiz melepaskan cengkramannya. Tubuh Razio melorot ke bumi dan diam untuk selamanya.

Setelah menatap wajah Razio sesaat dan memastikan musuhnya sudah tidak bernyawa. Faiz kembali berlari ke dalam rumah, masuk ke kamarnya, lalu menutup tubuh Tina dengan kain jarik yang dia ambil dari dalam lemari.

Faiz duduk di sisi ranjang dengan mata menatap ke wajah ibunya. Kemudian dia mencium Tina berapa kali. Air tidak mengalir lagi dari netra Faiz. Namun, wajahnya mengelam dengan tatapan yang sayu.

Mungkin air mata Faiz telah kering, atau rasa dendam dan marah telah merubah hatinya. Tak perlu lagi air mata, semua telah terjadi.

Pembunuhan terhadap kedua orang tuanya dan kedua orang tua Dudun adalah pembunuhan berencana.

Hukuman yang pantas untuk mereka adalah hukuman mati. Tidak terkecuali terhadap papa Sisilia sekali pun! Itu yang ada dalam pikiran Faiz saat ini.

"Ibu ... istirahatlah dengan tenang. Berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status