Share

Main Bar-Bar

12

"Mas, buka pintunya, ini aku, Mhita!" teriakku dengan kencang.

Terdengar kasak kusuk dan kerusuhan di dalam.

Kalau iya itu klien penting, memang sepenting apa sampai harus dikunci segala pintunya?!

Ini membuat aku tambah murka saja.

"Mas buka pintunya, kalau gak, akan aku dobrak!" teriakku lagi. Tak peduli dengan karyawan yang menonton aksiku ini.

"Aku hitung sampai tiga!

Satu!

Dua!

Ti-."

Baru saja mau menggedor lagi, pintu terbuka dengan menampilkan wajah suamiku yang terlihat berkeringat sebiji jagung.

Mataku langsung memicing.

Kemejanya saja bahkan tidak rapi. Masa iya pertemuan dengan klien seberantakkan ini?

Aku jadi semakin curiga.

Jangan-jangan ada Anita di dalam. Benar-benar muka tembok dia! Gak kapok-kapok meski sudah aku permalukan dua kali.

Kalau iya, sekalian saja aku seret dia dan kupermalukan lagi di sini. Kebetulan, tanganku sudah sangat gatel sejak kemarin.

"Mitha, ngapain kamu ke sini?" tanya Mas Romi menatapku tak suka.

"Pake baju rapi segala lagi, habis dari man
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status