Share

Bab 33 - Bimbang

Jahat sekali orang itu. Apa salahku padanya?

Air mata luruh begitu saja, berkali merapal doa menyebut nama Tuhan untuk melonggarkan pernafasan.

Tubuh ini mendadak lemas, suaraku bahkan tercekat dikerongkongan. Aku paksa berdiri, berjalan sambil memegangi tembok.

"Ndah ... Eli, Mimin." aku panggil semua anak perempuanku, tapi tidak ada satu pun yang menyahut atau mendengar suaraku.

"Ya Alloh," nafas kembali sesak, tubuhku lunglai dalam sekian detik aku merasa tubuh melayang dan terjatuh diatas lantai.

Mata terbuka pelan saat terasa ada hawa hangat yang masuk kedalam indra penciuman. Samar aku melihat Mimin dan Indah duduk diatas ranjang dengan tatapan sedih.

"Ibu kenapa, kok jatuh dari kasur?" Mimin menatap dengan wajah khawatir.

"Min, Indah ..." lirihku sambil mengedarkan pandangan.

"Alhamdulillah," Indah tersenyum lega, saat melihatku membuka mata.

"Sudah, Ibu jangan banyak fikiran. Tuh, sampai jatuh begitu." ucap Mimin.

"Yang lain pada kemana?" tanyaku pelan.

"Lagi diruang tengah."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status