Share

36. Langit Merah

36. Langit Merah

Avram tersentak dari tidurnya. Arah pandangnya langsung tertuju pada jendela kamarnya yang telah terbuka, dengan gorden yang berkibar-kibar tertiup angin kencang. Laki-laki dengan langkah cepat menuju ke jendela kamarnya, menatap langit malam yang kini berwarna merah gelap dengan kilatan petir yang sesekali terlihat. Walau angin berhembus dengan kencang, tetapi suhu yang ia bawa adalah suhu panas. Membuat perasaan laki-laki itu semakin resah. Kedua tangannya mencengkeram erat pembatas jendelanya. Ia sangat tahu bahwa keanehan alam malam ini bukanlah pertanda baik.

Pintu kamar terbuka kencang hingga menimbulkan suara cukup keras. Phygeros dan Chorlouis datang dengan tergesa-gesa. Tanpa bertanya Avram tahu apa yang membuat mereka mendatanginya dengan raut cemas sekaligus bingung di wajah mereka. Dengan serempak keduanya berlutut-memberi hormat kepada laki-laki yang masih setia memunggungi mereka.

"Yang Mulia," ucap mereka serempak. Avram dapat menangkap nada penasaran p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status