66. Musuh Mulai BergerakSemua orang yang berada di sana terdiam. Antara terkejut, tidak percaya dan senang. Avram yang melihat kehadiran sepasang pemimpin dari kaum yang selama ini menghilang tanpa jejak itu beranjak dari tempatnya. Menuruni anak tangga satu persatu diikuti oleh Kyana yang juga ikut berjalan cepat menuju kepada salah satu sahabatnya yang sudah dirinya anggap sebagai kakaknya selama ini. Gadis itu menerjang ke arah Ratu Adara yang sudah mengulas senyum di samping Raja Clov, menyambut gadis itu. Keduanya berpelukan satu sama lain, mencurahkan rasa rindu yang membuncah dan kelegaan. Kini semua rasa takut dan kekhawatiran satu sama lain sirna usai melihat secara langsung bahwa sang sahabat baik-baik saja.Raja Clov menunduk ketika mendapati Avram berhenti di depan hadapannya dengan ekspresi datarnya. Laki-laki itu memang pandai menutupi ekspresi bahagia dan leganya. Avram sama senangnya dan lega seperti yang lain ketika mendapati salah satu kaum dari mereka kembali ke te
67. Pernikahan MendadakUsai kabar gembira menyebar luas karena kabar Kaum Fairy telah kembali dan Alam Immortal pun telah membaik. Kini kabar gembira lainnya terjadi. Ah, bisakah Kyana mengatakan hal ini adalah suatu kabar gembira? Mungkin bagi orang-orang yang sejak dulu tidak menyukainya ini adalah sebuah tindakan merendahkah untuk kekaisaran di masa ini. Bagaimana tidak jika kaum yang dianggap paling suci kini malah bersanding dengan Kaum Kegelapan yang memiliki gelar Kaum Kematian? Bukankah terlihat begitu jomblang?Tetapi mau bagaimana lagi? Semua ini sudah menjadi keputusan Sang Lord sendiri yang tidak bisa diganggu gugat. Bahkan bukan menjadi keinginan Kyana. Gadis itu tidak peduli sekalipun jika memang benar adanya Avram adalah matenya. Mengingat Kaum Kegelapan memang tidak diberi anugerah untuk mengetahui darah matenya sendiri bukan seperti kaum lainnya yang akan dapat langsung mengetahui siapa mate mereka dari aroma darah atau aroma tubuh seseorang.Yang menjadi kekesalan p
68. Tidur BersamaKyana mendatarkan wajahnya ketika mengetahui terdapat tradisi pawai usai pengucapan janji dilaksanakan. Gadis itu melirik ke arah Avram yang setia menyunggingkan senyum tipisnya. Kenapa Avram tidak mengatakan hal ini sebelumnya? Sudah dipastikan bukan dirinya akan menjadi gunjingan oleh rakyatnya sendiri? Oh ayolah, pernikahan ini tidak ada yang menginginkannya terkecuali Avram. Bahkan Kyana sendiri tidak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi. Mau menolak pun dirinya tidak bisa, itu sama saja dengan memulai genderang perang! Sedangkan kaumnya baru saja kembali usai bertahun-tahun bersembunyi karena pembantaian habis-habisan tahun lalu. Dirinya tidak mau egois.Avram mengulurkan tangan kanannya kepada Kyana. Pria itu memang telah berdiri di atas kereta kuda yang telah disiapkan untuk mereka, pengantin baru yang akan dijadikan pameran. Membayangkannya saja membuat Kyana menghela napas lelah. Sudah dipastikan dirinya akan lelah fisik maupun batin. "Permaisuri." Su
69. Empat BiangkerokSatu minggu berlalu, semuanya tampak biasa-biasa saja. Tidak ada pergerakan yang mencurigakan. Bahkan dalam satu minggu ini banyak sekali kabar gembira untuk Kyana. Seperti pernikahan sang adik-Ratu Queem yang kini memimpin Kerajaan Vampir dengan Pangeran Nathan yang sebentar lagi juga menjabat sebagai alpha menggantikan posisi ayahnya. Yah, walau sempat Kyana melarang tegas pernikahan itu, tetapi semuanya dirasa telah menjadi bubur. Bahkan perubahan yang terjadi di dunia immortal diawali olehnya dan Sang Lord sendiri. Kini, tradisi menikah dengan kaum lain telah banyak dilakukan. Bahkan kaum vampir dan worewolf yang semula selalu mencoba memperebutkan wilayah kini menjadi akur usai pernikahan Queem dan Nathan terjadi.Lalu, disusul dengan kabar gembira dari sang ayah yang mengatakan bahwa Kaum Kegelapan mulai kembali bangkit. Kini banyak di antara mereka yang tengah mengandung. Sehingga dipastikan jumlah kaum yang semula hanya berkisar dua puluhan saja akan naik.
70. Kasus Kematian MisteriusMalam ini terasa lebih hening dari sebelumnya. Lebih dingin dari biasanya. Suara serangga yang biasanya menjadi senandung musik pengisi heningnya malam pun tidak terdengar. Semakin membuat suasana malam itu semakin mencekam. Entah karena terbawa suasana atau apa, para prajurit yang sejak tadi berlalu-lalang menjaga kediaman sang tuan merasa sesuatu yang janggal. Sesekali mereka melempar pandang ke sekeliling saat sekelebat bayangan tertangkap ekor matanya. Walau begitu, di saat mereka menoleh tidak ada siapapun membuat mereka berpikir hanya terbawa suasana malam yang terasa lebih menakutkan membuat mereka berhalusinasi. Di pojok sisi lainnya, prajurit yang menjaga pintu depan suatu ruangan bersama rekannya tampak mengusap tengkuknya saat udara dingin tiba-tiba berhembus, menusuk kulitnya membuatnya merinding. Sesekali melirik rekannya dengan tatapan tidak nyaman yang juga dibalas dengan tatapan yang sama oleh sang rekan. Walau begitu tidak ada yang berani
71. Tidak Mendapatkan Titik Terang"Jadi apa sudah ada bukti yang kalian dapatkan?!" Raja Eslav bertanya dengan tegas membuat beberapa sang prajurit yang menghadap kepadanya menundukkan kepalanya dalam-dalam."Belum, Yang Mulia."Salah satu prajurit memberanikan diri untuk menjawab mewakili para rekan kerjanya. Membuat mimik wajah sang raja berubah drastis. Rahangnya yang sejak tadi menegang semakin kentara, dengan kedua mata yang menyorot tajam. Samar suara gertakan gigi terdengar darinya, membuat suasana ruang singgasana itu menjadi mencekam. Untung sang raja tidak sekeras dahulu sebelum memutuskan untuk setia mengabdi di bawah pimpinan sang lord dan permaisuri. Dengan gerakan tangan, dirinya memberi perintah agar para prajurit yang dipanggil olehnya untuk kembali menjalankan tugas mereka. Dirinya tidak mau kelepasan. Bisa-bisa dirinya terkena amukan sang lord.Hembusan napas dirinya keluarkan. Tatapannya berubah drastis menjadi tatapan sayu nan lelah. Tangan kanannya terangkat, mem
72. Obat dari SegalanyaAvram memijat pangkal hidungnya yang terasa berdenyut. Kedua matanya terasa lelah menghadapi berkas-berkas yang tidak pernah habis dirinya hadapi. Dan kini tugasnya semakin bertambah dengan kasus kematian misterius yang dialami beberapa warga kaum immortal. Tidak hanya terjadi pada kaum bangsawan, beberapa kaum penting seperti perdana menteri bahkan anggota keluarga kerajaan sendiri juga ada yang menjadi korbannya. Pagi ini, kabar itu semakin memanas saat tersebar kematian yang dialami oleh raja dari Kaum Kurcaci sendiri. Tentu saja hal itu membuat suasana semakin gempar. Bahkan pihak para kaum mulai menuduh satu sama lain. Yang mendapatkan tuduhan paling tinggi adalah Kaum Vampir. Untungnya sang ratu vampir cukup bersikap bijak dan memerintahkan penduduknya agar tidak terbawa emosi. Avram cukup lega mengenal adik tiri wanitanya itu yang jauh berbeda dengan sang ibu sendiri yang memilih memberontak.Aroma mawar bercampur darah yang tiba-tiba tercium, menusuk in
73. Mencari TahuKyana melangkahkan kedua kakinya ke sebuah ruangan di mana beberapa mayat dari kasus pembunuhan misterius yang berhasil mengguncang Dunia Immortal dikumpulkan. Gadis itu melanggar larangan yang diucapkan Avram agar tidak ambil pusing mengenai masalah ini. Tetapi, sepertinya gadis ini telah begitu gatal agar tidak mencaritahu apa yang sebenarnya terjadi. Kedatangannya yang tiba-tiba tanpa dikawal ketiga kesatrianya membuat orang-orang yang ada di ruangan tersebut terkejut, terlebih ketika mereka juga tidak menyadari aura gadis itu."Yang Mulia!" Serempak yang ada di sana menundukkan kepalanya memberi hormat, mengingat ada sang lord juga di antara mereka. Jika mereka tidak memperlakukan gadis layaknya sang permaisuri yang ada nyawa mereka akan menyusul para mayat-mayat di sana, hanya saja cara matinya tentunya sudah dipastikan akan lebih sadis.Avram melangkah cepat menuju gadisnya yang telah dengan santai berjalan menuju ke salah satu mayat yang dimasukkan ke dalam kot