Share

68. Tidur Bersama

68. Tidur Bersama

Kyana mendatarkan wajahnya ketika mengetahui terdapat tradisi pawai usai pengucapan janji dilaksanakan. Gadis itu melirik ke arah Avram yang setia menyunggingkan senyum tipisnya. Kenapa Avram tidak mengatakan hal ini sebelumnya? Sudah dipastikan bukan dirinya akan menjadi gunjingan oleh rakyatnya sendiri? Oh ayolah, pernikahan ini tidak ada yang menginginkannya terkecuali Avram. Bahkan Kyana sendiri tidak pernah menginginkan pernikahan ini terjadi. Mau menolak pun dirinya tidak bisa, itu sama saja dengan memulai genderang perang! Sedangkan kaumnya baru saja kembali usai bertahun-tahun bersembunyi karena pembantaian habis-habisan tahun lalu. Dirinya tidak mau egois.

Avram mengulurkan tangan kanannya kepada Kyana. Pria itu memang telah berdiri di atas kereta kuda yang telah disiapkan untuk mereka, pengantin baru yang akan dijadikan pameran. Membayangkannya saja membuat Kyana menghela napas lelah. Sudah dipastikan dirinya akan lelah fisik maupun batin.

"Permaisuri." Su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status