Share

97. Harapan

97. Harapan

Aquatis malam ini tidak bisa tidur. Dirinya terus memikirkan apa yang dialami sang istri. Tatapan pria itu kembali kepada wajah damai istrinya yang telah terlelap. Terlihat begitu tenang dan menikmati mimpinya. Berbanding terbalik dengan dirinya yang bahkan tidak bisa memejamkan kedua matanya sebarang sedetik pun. Kejadian tadi sore kembali berputar di dalam pikirannya. Bayangan di mana istrinya terisak seraya bercerita kepadanya mengenai luka yang didapati dirinya di punggung tangannya.

"Pria itu ... pria itu yang melakukannya."

Kalimat itu terus terngiang-ngiang di dalam otaknya. Dirinya tidak bodoh untuk mengerti pria siapa yang dimaksudkan sang istri. Sejak saat itu, dirinya juga baru menyadari bahwa selama ini istrinya terluka. Banyak luka yang bersemayam di tubuh sang istri yang selama ini disembunyikan olehnya. Membuat Aquatis semakin merasa bersalah dan bodoh. Ditambah pula satu fakta yang membuatnya merasa begitu marah dengan dirinya sendiri. Istrinya pernah menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status