Share

BAB 19

"Astaghfirullah, maaf ya, Mas. Aku kebiasaan sama Bapak di rumah."

"Eh? Iya, nggak papa."

"Ehem, malah pandang-pandangan. Gantian ya gaes ya."

Kami tersentak mendengar suara Mila sudah berada di belakang kami sambil menahan senyum. Astaghfirullah! Kenapa lah aku ini?

Aku segera bangkit, begitupun Intan. Aku masuk ke kamar, sementara ia menghampiri Ibu. Sampai di kamar, kupegang dada. Sungguh memalukan. Padahal jelas-jelas kemarin aku menolaknya, tapi kenap sekarang aku yang deg-degan beradu pandang dengannya?

Aku membuka lemari, bersiap untuk ke kantor sebentar lagi. Setelah selesai memakai kemeja dan celana, aku keluar menuju teras. Menghirup udara pagi sungguh sangat menyejukkan.

Sayup-sayup, terdengar suara Ibu memanggilku dari dalam. Saat kuhampiri, ternyata Intan hendak pulang dan Ibu memintaku untuk mengantarnya.

"Mila aja, Bu. Kalau Gani n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status