Share

MENCULIK NAMI

“Iya, Mas. Saya mau, tapi jangan gini. Nanti saya baper dan ngayal kalau mas beneran melamar saya.”

Cengiran lebar Samudra menular ke Nami.

“Oke. Besok pagi saya umumkan kalau nona pemenangnya.”

“Gitu doang? Kalau Mellifluous nanya syarat penilaiannya, gimana?”

“Bilang aja kocok arisan.”

Jawaban Samudra, nyaris membuat Nami tersedak. Samudra meraih air putih yang dikemas dalam botol kaca dan memberikannya pada Nami. Nami menenggaknya beberapa teguk.

“Maaf, kalau jawaban saya mengejutkan nona.”

Nami terkekeh singkat. Ada-ada saja memang idolanya. Ketika dirinya merasa yang tadi itu lucu. Samudra malah terlihat biasa saja dan terus menjejalkan makanan ke mulutnya.

Ah, Samudra tetaplah Samudra. Tidak ada kepalsuan yang ditampilkannya. Nami kira, Samudra akan lebih jaim selama makan. Kalau demikian, bisa jadi tidak akan ada menu yang dibawa pulang. Rupanya Samudra makannya banyak.

Nami yang melihat itu pun, tak mau kalah. Ia bantu menghabiskan dengan semangat. Lagipula cukup riweh kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status