Share

PEMENANG CINCIN GIVE AWAY

“Dihabiskan makannya, Nona.”

Nami mengangguk-ngangguk dengan sebelah tangan menutupi mulutnya yang sedang mengunyah. Nami memandangi semua menu yang tersaji di meja. Bagaimana caranya menghabiskannya, sementara hanya mereka berdua yang makan?

Kecuali jika perutnya dan Samudra adalah perut karet. Andai Nami makan sendirian, pasti Nami tidak segan untuk minta bungkus. Namun untuk situasi sekarang, Nami malu meminta bungkus. Apalagi yang memesan adalah Samudra.

Nami jadi kepikiran. Ia yakin bila cuma berdua yang makan, pasti tidak akan habis. Mubazir sisanya. Apa pihak café akan membuangnya? Sangat disayangkan ketika Nami mengingat di luar sana dan di belahan bumi lain, banyak penduduk yang kelaparan.

Disaat Nami melamun memikirkan nasib makanan sisa. Samudra tanpa aba-aba meletakkan udang yang sudah dikupas kulitnya. Nami yang menerima perlakuan itu, sontak mengerjap.

“Mas Dirga, nggak usah dikupasin. Saya bisa ngupas sendiri, kok.”

Nami takut baper dan berakhir jatuh cinta nanti kal
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status