Share

TELEPON BERUNTUN

“Mas … To-long! Saya di Olivia 6003. To-lo…”

BRAK!

Malam itu adalah momen yang paling disesalkan oleh Nami. Seharusnya ia meminta penandatanganan kontrak dilakukan di kantor saja. Bukan di luar area kerja. Bukan pula dilakukan saat jam hampir dikatakan tinggi malam.

Hanya karena Pak Kaze mengatakan jika ia sedang di hotel bersama anak dan istrinya, Nami merasa aman-aman saja. Harusnya mengingat bagaimana sepak terjang Pak Kaze selama ini, Nami tidak boleh sepositif thinking itu.

Nami merasa jijik pada dirinya sendiri. Rasanya Nami ingin menguliti dirinya sendiri, menyingkirkan area yang disentuh oleh tangan menjijikkan seorang Kaze. Nami takut, meminta tolong dengan putus asa, dan berakhir membeku seketika. Tua bangka itu tega.

Nami hanya bisa berakhir histeris. Meski ia melihat Samudra, merasakan tangan kokoh, dada bidang, dan bahu lebar orang itu melindunginya. Tetap saja Nami ketakutan setengah mampus saat mengetahui dirinya berada begitu dekat dengan lawan jenis. Trauma Nami ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status