Share

bab 35. Kemantapan Hati Nastiti

Tatik menerima vonis dari hakim dengan kepala tertunduk. Dikumpulkannya semua rasa semua rasa dendam dalam hatinya.

"Oke. Mungkin saat ini aku kalah. Tapi aku tidak akan pernah menyerah. Aku akan balas dendam setelah aku keluar dari penjara," gumam Tatik dalam hati.

*

"Bagaimana tadi sidangnya, Sum?" tanya Arif yang duduk di teras rumah Sumi.

"Alhamdulillah, lancar."

Sumi pun menceritakan tentang sidang yang terjadi di pengadilan tadi. Arif terlihat manggut-manggut.

"Baguslah kalau begitu. Sekarang kamu bisa fokus mencari kebahagiaan kamu."

Sumi mengangguk.

"Oh ya, kalau kita menikah, kita akan tinggal dimana, Rif?" tanya Sumi.

Arif menghela nafas panjang. "Aku juga kepikiran hal itu. Kalau aku menikah dan tinggal di rumah kamu, aku merasa kasihan pada mami.

Tapi kalau kamu ikut aku ke rumah mami, kasihan anak-anak kamu. Masa setahun pindah sekolah dua kali. Lagipula warung kamu hampir jadi," sahut Arif lirih sambil menatap bangunan mungil di depan teras rumah Sumi.

Rumah waris
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status