Share

BAB 15

Tak dapat menahan rasa penasarannya, Sekar segera menanyakan kondisi sang ibu.

"Ibu mana Pak? katanya masuk rumah sakit lagi?" tanya Sekar, tampak tak sabar.

Pak Ramli menghela nafasnya kasar..

"Ada di kamarnya Nduk, kamu lihat saja ke dalam, ayo." ajak lelaki paruh baya itu, kemudian bangkit dari duduknya ..

Sekar segera menghambur ke kamar ibunya, terlihat di depan matanya, sang ibu yang tampak terbaring lemah, dengan tubuh kurus nya.

Air mata gadis berusia 18 tahun itu meluncur begitu saja, dengan derasnya, membasahi pipi putihnya.

Pak Ramli kemudian mendekati sang istri, dan duduk di sebelahnya.

"Dek, bangun dek..itu anak kita sudah datang." ucap Pak Ramli, membangunkan istrinya, sambil membelai lembut pipi istrinya.

Bu Ningrum segera membuka matanya.

"Ada apa Pak?" tanyanya lirih.

"Anak kita sudah pulang." Pak Ramli menunjuk ke arah Sekar.

"Sekar..." panggil wanita paruh baya itu, memanggil putri satu-satunya, dan berusaha bangun, dari tempat tidurnya.

Tak dapat membendung ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status