Share

Part 29–Ada yang Berbeda

Setelah mobil terparkir sempurna, Mas William segera memanggil bantuan. Beberapa petugas rumah sakit dengan sigap berlari mendekat seraya mendorong brankar. Tubuh Bang Leon dipindahkan ke atas brankar, lalu dibawa ke ruang tindakan.

Aku hanya bisa menunggu dengan gelisah. Setiap kali pikiran buruk melintas, cepat-cepat kugelengkan kepala.

Bang Leon pasti selamat. Dia ... pasti selamat.

"Duduklah. Kamu harus tenang." Mas William mendorong pelan bahuku agar duduk.

"Aku takut, Mas. Aku takut Bang Leon enggak selamat," lirihku seraya memeluk Alva.

"Dia akan baik-baik saja. Jangan khawatir!" ucapnya seraya mengusap kepala Alva.

"Aku harus menghubungi Bapak dan ibunya Bang Leon, Mas."

Mas William mengangguk, lalu mengambil Alva dari pangkuan.

Cukup lama mencoba memanggil, tapi tak juga kunjung dijawab. Hingga pada panggilan kesekian kalinya, barulah terdengar suara Ibu mengucap salam. Beliau sangat syok saat dikabari soal putranya yang luka-luka dan terkena tusukan. Ibu sempat menangis, tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status