Share

Part 48–Melow

Hening.

"Aku enggak masalah kalaupun harus jadi yang kedua. Aku rela. Aku juga yakin kalau di hati Mas Will sebenarnya masih tersisa sedikit perasaan untukku. Iya, 'kan?"

Aku spontan meremas khimar di dada saat merasakan hati ini berdenyut nyeri karena mendengar permintaan Indira tersebut. Sayang, belum sempat mendengar jawaban Mas William, kehadiran office boy yang sudah berdiri di samping sambil mengetuk pintu ruangan ini berhasil mengejutkanku. Menyadari keterkejutan di wajah ini, pemuda itu tersenyum canggung.

"Sayang?" Mas William sedikit terkejut melihat keberadaan kami setelah office boy ini membukakan pintu untukku. Namun, tak berselang lama keterkejutannya itu berubah menjadi senyuman manis.

"Silakan masuk, Bu!" ucap pegawai office boy itu ramah.

Aku mengangguk dan tersenyum tipis.

"Masuk, Sayang. Sini!" panggil Mas William.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status