Share

Bab 48

Satu jam berlalu ketika Yumna duduk melipat lutut di depan kamar operasi. Meskipun Syahdu adalah orang ketiga dalam rumah tangganya, tetapi Yumna masih terlalu takut untuk ditinggal.

Rasa trauma sebab kehilangan ayah membuat gadis itu sedikit sulit untuk ikhlas. Tidak berapa lama kemudian, Gus Hanan datang bersama ibunya Yumna disusul Bu Wenda di belakang bersama Amel.

"Gimana keadaan Syahdu?"

Yumna menggeleng. "Belum ada kabar, Mas."

"Kenapa? Maksudku kenapa tiba-tiba begini? Bukannya kalian mau ke klinik?"

Gadis itu terisak, dia menceritakan semua kejadian dengan sangat detail. "Syahdu minta singgah ke alfamart lebih dulu. Aku kan mau masukin cemilan ke bagasi karena dia yang minta, tiba-tiba dia teriak nyuruh aku minggir. Jujur saat itu aku cuma mematung dan kaget, pas menoleh, Syahdu sudah bersimbah darah."

"Kamu gak liat siapa yang mau celakain kamu?" tanya Amel juga.

"Nggak, Mel. Aku gak liat karena kan posisinya membelakang, mungkin Syahdu yang liat. Kalau gak percaya, cek CCTV
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status