Share

Bab 47

Gus Hanan memarkir motor di depan rumah dengan sedikit kesal. Demi memenuhi keinginan Syahdu, dia sampai harus meliburkan agenda mengajar baca kitabnya.

Sementara Syahdu, dia berlari kecil masuk rumah dan menemukan Yumna sedang menonton televisi. Sebuah film kartun yang bisa membuat pikirannya teralihkan.

"Mbak, kita ke klinik aja yuk sekarang soalnya aku khawatir sama pesan mbak Yumna yang bahas tentang kondisi janinku."

Yumna menoleh masih dengan tawanya. "Kita ke klinik sekarang? Duh, kenapa bukan besok?"

"Aku khawatir, Mbak. Entah kenapa rasanya pengen banget ke klinik. Ini jujur, Mbak." Mata Syahdu berair berharap Yumna iba kepadanya.

Sebenarnya Yumna merasa berat untuk pergi, bukan karena dia cemburu, tetapi dia sendiri bingung sebabnya apa. Jika sebelumnya Yumna begitu semangat, dia berpikir kalau hari ini dan seterusnya akan merasakan kesedihan yang entah datang dari mana.

Sejak tadi dia berzikir agar hatinya lapang, tetapi rasa haru itu tidak kunjung hilang. Yumna bahkan haru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status