Share

26 Suasana Baru

Hari ini adalah hari yang begitu membahagiakan karena sudah pindah ke kontrakan baru. Rumah yang kuharap bisa memberikan kenyamanan untuk penghuninya-- aku dan Mas Feri.

Senang dan haru kini kurasakan. Aku tak pernah menyangka jika Mas Feri akhirnya bisa pergi juga dari rumah penuh kenangan almarhum bapak itu. Memilih bersamaku tanpa membawa serta ibu.

"Mas, kita harus beli perabotan juga, kan? Nggak mungkin kita bawa dari rumah ibu meskipun kamu yang beli semua," ucapku mengawali pembicaraan.

Maklum, baru saja pindah. Peralatan masak nggak punya, peralatan tidur pun nggak ada. Yang aku bawa dari rumah ibu hanya sebatas pakaian dan beberapa benda lain yang nggak begitu berharga.

Mas Feri menyeruput kopinya lalu mengambil sepotong brownies yang sudah kusiapkan di atas piring. Beruntung aku punya teko listrik, jadi lumayan bisa untuk menyeduh kopi sebelum ada peralatan dapur.

"Soal itu kamu nggak perlu khawatir, Rin. Aku sudah telepon penjual perabotan, nanti siang mereka ke sini baw
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status