Share

DIAN PEMBANTU BARU

Terlihat Satriya menyesap rokok yang ada di sela jari. Lalu napasnya berhembus kasar. Seolah ada sesuatu yang berat.

"Anak kamu ini, sudah ditandai oleh mereka."

"Ditandai bagaimana?" tanya Harso terbelalak.

"Ya, ditandai sama dukunnya."

Seketika itu juga Harso menarik lengan Satriya.

"Apa maksud dengan dukun? Bukannya si Bu sapto ini kan sudah emninggal. Enggak ada yang pergi ke dukunnya lagi. Iya 'kan?"

"Itu kan menurut sampean Mas Harso. Tapi, kenyataannya ini enggak begitu. Ikatan perjanjian ini tidak akan batal biar pun orangnya ini meninggal. Perjanjian ini akan terus berjalan dan terus mencari tumbalnya sendiri. Bahkan bisa lebih ngawur lagi."

"Ngawur katamu?"

Satriya mengangguk. Sembari terus menyesap rokoknya. Dia pun ikut memerhatikan Harso yang kebingungan.

"Pesugihan ini enggak main-main, Mas. Sangat bahaya dan menakutkan. Sampean tahu, ini akan berlaku sampai turun menurun. Dan pihak keluarga ini tak akan mi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status