Share

SUARA TAKBIR PERTAMA

Memberitahukan aib keluarga sangat pantang bagi Mariman. Apalagi itu pada anak mereka sendiri. Lalu dia berjalan mendekat, lantas berbisik, "Jangan pernah kau ulangi ini lagi, Mar. Atau kau yang akan mati!"

Ancaman sang bapak. Membuat gadis itu memeluk tubuh Marsinah. Yang terkulai lemas. Keributan yang terjadi membuat pelayan mereka terbangun. Dia langsung menghampiri tubuh Marsinah yang lemah.

Raut wajah pelayan itu terlihat sangat tegang. Saat melihat Mariyati yang terus terisak. Dan juga melihat Marsinah yang tubuhnya semakin parah.

"Bawa dia ke kamarnya sekarang juga, Yum!" Suara Mariman terdengar garang.

"Ba-baik, Pak."

Setelah kejadian itu. Mariman pun pergi meninggalkan rumah. Dengan langkah yang tergesa-gesa.

Saat ini, mereka yang berada tepat di depan kamar belakang. Seketika semua menjadi hening dan sunyi. Keduanya hanya diam, tanpa tahu harus berkata apa?

"Tolong bawa aku ke sumur, Yum." Suara Marsinah benar-benar h

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status