Share

32. Banteng Mengamuk

Dalam sekejap, Aryo langsung maju menghampiri Ode dan Dido dengan agak berlari. Ia menerjang bagaikan banteng mengamuk,  Amarahnya tidak terbendung lagi, bahkan ia seakan lupa keduanya adalah sahabat dekatnya. Ia benar-benar emosi, kecewa dan tidak terima atas sikap Ode. Harapannya yang semula semua berjalan lancar sesuai keinginannya pupus. Kesaksian tadi menjadi hambatan yang bahkan bisa jadi membuat perceraiannya gagal, atau minimal jadi tertunda.

”Kamu itu teman apa bukan sih?!” hardik Aryo memaki dengan amarah yang membuncah, sebagaimana kebiasaannya jika sedang marah. Ia langsung menubruk Ode, menarik kerah bajunya dengan kasar, sedangkan Ode hanya diam dan memandangnya dengan lekat, wajah datar dan berusaha tidak terpancing emosi atau meladeni kemarahan Aryo.

”Ternyata kamu nggak bantu aku! Jan##k!” tegasnya mengumpat, emosi dan wajah membara. Ia menatap Ode dengan tatapan tajam, matanya agak memerah.

Ode melihat Dido dan bebe

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status