Share

37. CIUMAN MANIS ALJABAR

Kinan masih betah dengan tubuh polosnya yang terbalut selimut, ketika Lexi kini menyuguhkan makan siang untuknya.

Pertempuran mereka hari ini cukup menyita waktu karena Lexi yang seolah tak ingin berhenti.

Lelaki itu terus menggempur Kinan sampai Kinan pun akhirnya mengibarkan bendera putih, tanda menyerah.

Lexi memang luar biasa, tapi entah kenapa, Kinan seolah tak merasa cukup hanya dengan lelaki itu.

"Makan dulu, sayang," tawar Lexi yang kini sudah duduk di sisi Kinan, masih di depan sofa ruang TV.

Lexi membuat pasta dan menggoreng beberapa ayam potong siap saji yang selalu tersedia di lemari esnya.

Lelaki itu juga menyuguhkan Kinan jus Strawberry kesukaan Kinan.

"Makasih ya, Lex," ujar Kinan tersenyum seraya menyantap makanan yang terhidang di meja.

"So, mari kita bahas tentang alasan kamu datang pagi ini, selain karena kangen sama aku," ucap Lexi menggoda, dia mencuil ujung dagu Kinan gemas.

Kinan tersenyum tipis seraya menghela napas berat. Wajah manisnya mendadak muram.

Menangk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status