Share

Part 74B

Aku mencari ponsel di atas nakas. Niat hati untuk menghubunginya agar mantan suamiku segera mengurus berkas. Kucoba menelponnya, tetapi tidak ada sama sekali jawaban. Aku menaruh curiga dan pikiran jahat menggerayangi otakku.

Kurobohkan tubuh ini ke atas ranjang sembari memegang ponsel. Kutatap langit kamar seolah berpikir kenapa dia tidak mau menerima panggilanku? Padahal, beberpqa hari yang lalu dia datang bersimpuh memohon dan bahkan mengemis agar aku aku dan dia rujuk.

Baru saja aku mengingat-ingat sisi baiknya. Tidak ada sama sekali kukenang. Semua tentang kenangan pahit laksana pahitnya empedu. Pikiranku seolah berubah haluan untuk kembali jatuh ke dalam pelukannya.

'Aku tidak boleh terlalu bucin. Sekali jatuh, tidak boleh lagi jatuh ke dalam lubang yang sama.' Aku bermonolog untuk menguatkan hati dan pikiranku agar tidak goyah.

Aku baru ingat pesan Pak Sudrajat. Kalau hari ini ada jadwal untuk bersua dengannya. Dia katanya ingin memperkenalkan seorang pria yang jauh lebih baik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status