Tian Lin dan Long Yuan melesat pergi meninggalkan Kota Handong dengan kecepatan tinggi. Keduanya telah terbang selama delapan hari tanpa berhenti. Meski kekuatan keduanya cukuplah tinggi khususnya untuk Long Yuan, namun mereka masih tetap membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lebih untuk sampai di Gunung Gongmu karena memang jaraknya yang sangat jauh.Saat ini keduanya sedang terbang melewati sebuah hamparan hutan yang cukup lebat dan Tian Lin berniat beristirahat jika menemukan sebuah desa atau pun kota kecil. Tian Lin melakukan itu karena dia selalu di desak oleh Long Yuan agar tidak usah terburu-buru sampai di Gunung Gongmu dan mengisi perutnya terlebih dahulu yang sudah mulai keroncongan. Ini benar-benar aneh bagi seorang kultivator Ranah Dewa sepertinya yang padahal bisa tidak makan dan minum hingga ribuan tahun.Beberapa kali mereka berdua juga telah menjumpai desa-desa dan kota namun selalu melewatinya tanpa berhenti sedikitpun. Long Yuan yang memang sikapnya seperti itu selalu nge
Tian Lin dan Long Yuan berjalan memasuki Desa Hengxi itu dengan santai. Keduanya dibuat mengerutkan kening dari waktu ke waktu karena pemandangan yang diperlihatkan oleh desa kecil itu.Bagaimana tidak? Keduanya dapat melihat bahwa masyarakat di sana sama sekali tidak melakukan apa-apa seperti halnya yang di lakukan oleh orang-orang pada umumnya. Mereka hanya duduk-duduk saja di depan rumah dengan wajah tanpa semangat seolah ingin mati saja. Mereka menatap Tian Lin dan Long Yuan yang melintas untuk sekilas lalu membuang nafas dengan panjang seolah tidak mengharapkan kehadiran keduanya atau justru kasihan dengan Tian Lin dan Long Yuan."Sebenarnya apa yang terjadi pada Desa Hengxi ini? Mengapa mereka menatap kita dengan tatapan kasihan seperti itu?" Tanya Long Yuan dengan heran."Aku juga tidak tahu. Mari kita masuk dulu dan cari tahu apa alasan di balik ini semua," jawab Tian Lin."En." Long Yuan hanya menganggukkan kepalanya dan terus mengikuti Tian Lin untuk mencari sebuah penginapa
Long Yuan sedikit bergidik saat melihat tatapan mata yang dipenuhi dengan kilatan pembunuhan dari pancaran Tian Lin. Dia sangat mengetahui bagaimana sifat dan sikap dari saudaranya itu yang mana akan sangat marah jika seseorang yang berasal dari golongan kultivator membuat orang yang hanya manusia biasa merasa resah.Dari pengetahuan yang diketahuinya, Tian Lin sama sekali tidak akan membebaskan orang-orang itu dan akan membantai semuanya hingga ke akar-akarnya. Sedangkan untuk Long Yuan sendiri, dia hanya akan mengikuti saudaranya. Lagi pula dia juga sama geramnya dengan tianline saat mendapati manusia biasa yang dibuat sengsara bahkan ditindaki layaknya budak yang tidak berguna. Hampir di seluruh alam terdapat peraturan tidak tertulis bahwa para kultivator dilarang melakukan penindasan terhadap manusia biasa dan barangsiapa yang berani melanggar maka akan menjadi musuh semua orang.Namun hal semacam itu masih saja tetap dilanggar oleh mereka yang berasal dari aliran hitam. Mereka te
Di dalam Penginapan Mawar Merah, Tian Lin dan Long Yuan sedang melahap makanan seadanya yang di suguhkan oleh wanita paruh baya pemilik Penginapan. Keduanya telah mengenal baik wanita baya itu dan Tian Lin memanggilnya dengan sebutan 'Bibi Sie'."Mari ikut makan bersama Bibi Sie! Mengapa bibi hanya diam dan berdiri di situ?" Ujar Tian Lin merasa tidak enak saat melihat Bibi Sie hanya diam memandangi mereka berdua makan.Sebenarnya Tian Lin dan Long Yuan bukan tidak memiliki stok makanan di dalam cincin penyimpanan mereka, namun keduanya sengaja ingin membeli serta merasakan makanan-makanan buatan orang luar karena menurut mereka hal itu sangatlah memuaskan.Mendapat teguran sedemikian rupa dari Tian Lin, Bibi Sie hanya tersenyum ramah lalu berkata, "Tuan Muda Lin dan Tuan Long silakan nikmati saja makanan sederhana buatanku itu. Sungguh, belum lama ini aku juga telah makan dan sekarang masihlah kenyang,"Memang benar apa yang dikatakan oleh Bibi Sie sebenarnya dirinya diam-diam menimb
Zheep!Satu sosok pria paruh baya dengan perawakan sangar muncul di dekat 10 anggota Bandit Tengkorak Hijau yang sedang terkapar dan memegangi dada karena akibat serangan balik yang di terima."Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian ramai-ramai tiduran seperti itu?" Tanya pria sangar itu keheranan."Tetua! Ini semua karena ulah mereka berdua!" Jawab salah satu anggota Bandit sembari menunjuki Tian Lin dan Long Yuan yang masih makan dengan santainya di dalam susunan formasi array pelindung.Pandangan mata Tetua Bandit Tengkorak Hijau langsung terarahkan kepada kedua sosok pria beda umur yang sedang makan. Keningnya langsung mengerut dengan dalam dan tatapannya menjadi sangat tajam. Dia merupakan seorang Tetua dari kelompok Bandit Tengkorak Hijau yang terlemah. Namun karena suatu kepiawaian yang dimiliki, dia di angkat menjadi seorang Tetua oleh Pemimpin Tertinggi para bandit. Saat ini dia sangat marah karena di acuhkan oleh kedua orang asing yang tetap asik dengan makanannya."Kalian be
Boommm... Boommm...Ledakan besar dan terus bersahut-sahutan akibat serangan dari para anggota Bandit Tengkorak Hijau. Tetua Xi Jo yang melihat itu langsung tersenyum menyeringai karena menurutnya pria sepuh yang tidak lain adalah Long Yuan yang sedang menyamar pasti akan tidak terselamatkan. Bahkan dia yang telah berada di kultivasi ranah Pendekar Berlian Awal Bintang 8 tidak terlalu yakin akan keluar dengan tanpa luka parah jika di serang oleh kekuatan penuh 10 kultivator ranah Pendekar Platinum Akhir.Debu beterbangan di mana-mana sehingga membuat pandangan menjadi terhalang. Sedangkan untuk Penginapan Mawar Merah milik Bibi Sie yang sebelumnya telah hancur, kini menjadi luluh lantak dan tidak berbetuk sama sekali."Hahaha.. Itulah balasan bagi orang yang berani menyinggung Bandit Tengkorak Hijau!" Tawa Tetua Xi Jo dengan sangat keras dan para anak buahnya mengjadi tersenyum sumringah dan lebar."Sekarang tua bangka itu telah mati dan menjadi debu. Kini giliranmu menyusul, nak!" La
Brak!Seorang pemuda berpakaian lusuh tampak mendobrak pintu rumah dari kepala Desa Hengxi yang sangat sederhana sehingga membuat beberapa bawahan dan juga anak serta istrinya yang sedang menunggui sang kepala desa terkejut."Apa yang kau lakukan, bocah?" tanya salah satu bawahan kepala desa dengan nada tidak senang."Kalian semua pasti mendengar dentuman sebelumnya, bukan? Itu adalah pertarungan dua orang kultivator menawan Bandit Tengkorak Hijau. Tidak! lebih tepatnya adalah pembantaian sepihak yang dilakukan oleh kedua orang itu!" ujar pemuda berpakaian lusuh dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal."Apa kau bilang? Dua orang itu mampu melawan para Bandit Tengkorak Hijau?" mata semua orang bahkan kepala desa yang sedang terbaring dengan lemah melotot tidak percaya."Benar! Bahkan diantara para Bandit Tengkorak Hijau itu terdapat seorang Tetua yang kultivasinya berada di ranah Pendekar Berlian Awal! Tetua itu dapat dengan mudah dikalahkan oleh pria tua dari salah satu kedua oran
Wush!Pemuda yang merupakan mata-mata para Bandit Tengkorak Hijau itu melesat layaknya meteor saat setelah menerima serangan tendangan dari Tian Lin.Bamm!Tubuhnya yang terbang itu akhirnya berhenti saat menabrak dinding yang sebelumnya Tetua Xi Jo juga berada di sana. Pemuda itu langsung pingsan dan tampak energi Qi miliknya mulai memudar yang menandakan bahwa dia telah kehilangan kultivasi. Hal itu memang sengaja Tian Lin lakukan saat melakukan tendangan di perut si pemuda atau lebih tepatnya pada bagian dantiannya.Di sisi lain, Long Yuan yang melihat itu hanya tersenyum saja dan sedikit terkejut dengan pemuda lemah yang dihajar habis-habisan oleh saudaranya dengan tanpa ampun. Dia sebenarnya telah mengetahui gerak-gerik pemuda itu yang sedikit mencurigakan namun tidak mengetahui alasan mengapa saudaranya sampai mengajarnya habis-habisan serta menghilangkan kultivasinya.Zheep!Tian Lin muncul di dekat Long Yuan dengan wajah datar tanpa ekspresi. Hal itu tentu saja membuat Long Yu