Zheep!Satu sosok pria paruh baya dengan perawakan sangar muncul di dekat 10 anggota Bandit Tengkorak Hijau yang sedang terkapar dan memegangi dada karena akibat serangan balik yang di terima."Ada apa dengan kalian? Mengapa kalian ramai-ramai tiduran seperti itu?" Tanya pria sangar itu keheranan."Tetua! Ini semua karena ulah mereka berdua!" Jawab salah satu anggota Bandit sembari menunjuki Tian Lin dan Long Yuan yang masih makan dengan santainya di dalam susunan formasi array pelindung.Pandangan mata Tetua Bandit Tengkorak Hijau langsung terarahkan kepada kedua sosok pria beda umur yang sedang makan. Keningnya langsung mengerut dengan dalam dan tatapannya menjadi sangat tajam. Dia merupakan seorang Tetua dari kelompok Bandit Tengkorak Hijau yang terlemah. Namun karena suatu kepiawaian yang dimiliki, dia di angkat menjadi seorang Tetua oleh Pemimpin Tertinggi para bandit. Saat ini dia sangat marah karena di acuhkan oleh kedua orang asing yang tetap asik dengan makanannya."Kalian be
Boommm... Boommm...Ledakan besar dan terus bersahut-sahutan akibat serangan dari para anggota Bandit Tengkorak Hijau. Tetua Xi Jo yang melihat itu langsung tersenyum menyeringai karena menurutnya pria sepuh yang tidak lain adalah Long Yuan yang sedang menyamar pasti akan tidak terselamatkan. Bahkan dia yang telah berada di kultivasi ranah Pendekar Berlian Awal Bintang 8 tidak terlalu yakin akan keluar dengan tanpa luka parah jika di serang oleh kekuatan penuh 10 kultivator ranah Pendekar Platinum Akhir.Debu beterbangan di mana-mana sehingga membuat pandangan menjadi terhalang. Sedangkan untuk Penginapan Mawar Merah milik Bibi Sie yang sebelumnya telah hancur, kini menjadi luluh lantak dan tidak berbetuk sama sekali."Hahaha.. Itulah balasan bagi orang yang berani menyinggung Bandit Tengkorak Hijau!" Tawa Tetua Xi Jo dengan sangat keras dan para anak buahnya mengjadi tersenyum sumringah dan lebar."Sekarang tua bangka itu telah mati dan menjadi debu. Kini giliranmu menyusul, nak!" La
Brak!Seorang pemuda berpakaian lusuh tampak mendobrak pintu rumah dari kepala Desa Hengxi yang sangat sederhana sehingga membuat beberapa bawahan dan juga anak serta istrinya yang sedang menunggui sang kepala desa terkejut."Apa yang kau lakukan, bocah?" tanya salah satu bawahan kepala desa dengan nada tidak senang."Kalian semua pasti mendengar dentuman sebelumnya, bukan? Itu adalah pertarungan dua orang kultivator menawan Bandit Tengkorak Hijau. Tidak! lebih tepatnya adalah pembantaian sepihak yang dilakukan oleh kedua orang itu!" ujar pemuda berpakaian lusuh dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal."Apa kau bilang? Dua orang itu mampu melawan para Bandit Tengkorak Hijau?" mata semua orang bahkan kepala desa yang sedang terbaring dengan lemah melotot tidak percaya."Benar! Bahkan diantara para Bandit Tengkorak Hijau itu terdapat seorang Tetua yang kultivasinya berada di ranah Pendekar Berlian Awal! Tetua itu dapat dengan mudah dikalahkan oleh pria tua dari salah satu kedua oran
Wush!Pemuda yang merupakan mata-mata para Bandit Tengkorak Hijau itu melesat layaknya meteor saat setelah menerima serangan tendangan dari Tian Lin.Bamm!Tubuhnya yang terbang itu akhirnya berhenti saat menabrak dinding yang sebelumnya Tetua Xi Jo juga berada di sana. Pemuda itu langsung pingsan dan tampak energi Qi miliknya mulai memudar yang menandakan bahwa dia telah kehilangan kultivasi. Hal itu memang sengaja Tian Lin lakukan saat melakukan tendangan di perut si pemuda atau lebih tepatnya pada bagian dantiannya.Di sisi lain, Long Yuan yang melihat itu hanya tersenyum saja dan sedikit terkejut dengan pemuda lemah yang dihajar habis-habisan oleh saudaranya dengan tanpa ampun. Dia sebenarnya telah mengetahui gerak-gerik pemuda itu yang sedikit mencurigakan namun tidak mengetahui alasan mengapa saudaranya sampai mengajarnya habis-habisan serta menghilangkan kultivasinya.Zheep!Tian Lin muncul di dekat Long Yuan dengan wajah datar tanpa ekspresi. Hal itu tentu saja membuat Long Yu
Kepala Desa Hengxi yang bernama Zan An beserta seluruh bawahannya sangat tidak menduga bahwa akan mendengarkan pernyataan yang begitu percaya diri dapat menetralkan racun milik Bandit Tengkorak Hijau. Mereka masih terlihat ragu akan pernyataan pemuda bertopeng separuh wajah, pasalnya sudah banyak tabib yang diundang untuk menyembuhkan namun semuanya harus angkat tangan tanpa bisa membuahkan apa-apa.Tian Lin sangat memaklumi keraguan dari sang kepala desa beserta bawahannya karena dia sendiri cukup terkejut dengan racun yang digunakan oleh para Bandit Tengkorak Hijau. Racun itu berasal dari salah satu spesies ular yang sangat berbisa dan bisa dikatakan sangat sulit untuk mencari penetralnya."Tuan Muda.. Apakah yang Tuan Muda katakan adalah benar? Apakah Tuan Muda bisa menyembuhkan ayahku?" Tanya seorang gadis yang memiliki perawakan kurus dan merupakan putri satu-satunya dari sang kepala desa."Tentu! Baiklah.. Mari kita sembuhkan Tuan Zan sekarang!" Kata Tian Lin lalu mengeluarkan s
Di hamparan hutan yang lumayan lebat dan letaknya sekitar 10 kilometer dari Desa Hengxi, terdapat sebuah goa yang menjadi pemukiman sekaligus markas dari para Bandit Tengkorak Hijau.Di dalam goa itu, terdapat ratusan orang yang memiliki praupan sangar yang sedang mengadakan pesta pora. Ada yang mabuk-mabukan, ada yang sedang menikmati tarian daripada gadis-gadis belia yang dipaksa untuk terus menggerakkan badannya melanggak-lenggok meskipun air matanya sudah bercucuran dan ada pula yang sedang menikmati indahnya jepit-perjepitan pangkal paha dari para budak. Mereka semua melakukan hal itu di satu ruangan terbuka tanpa menghiraukan kawan-kawannya."Hahaha.. Gadis desa ini benar-benar nikmat sekali! Aiih.. Ternyata dia masih orisinil!" Teriak kegirangan salah satu anggota Bandit Tengkorak Hijau saat mendapati jackpot yang luar biasa dari gadis yang dia tangkap dari Desa Hengxi."Cih! Beruntung sekali kau saudara Ma! Karena kontribusimu yang tidak seberapa, Tetua Xi Ji memberikan hadiah
"Bajingan mana yang berani membuat kekacauan di Markas Bandit Tengkorak Hijauku!" Seruan yang sangat lantang dan di penuhi niat membunuh yang sangat kuat terdengar dari dalam goa yang pintu masuknya telah hancur.Zheep! Zheep! Zheep!Empat orang pria paruh baya yang tidak lain adalah Xi Ja, Xi Ji, Xi Ju, Xi Je dan ratusan Bandit Tengkorak Hijau muncul dengan memasang wajah garang. Mereka sangat geram dengan seseorang yang berani membuat kekacauan di pintu markas mereka."Zan An!" Teriak Pemimpin Xi Ja yang terkejut setelah melihat Kepala Desa Hengxi bersama dua pemuda yang melayang di atas langit namun tidak dia kenal.Dia tidak percaya bahwa Zan An telah sembuh dari racun miliknya yang terkenal sangat ganas dan terus menggerogoti korbannya hingga mati secara perlahan."Lama tidak bertemu Xi Ja! Kali ini dengan bantuan Tuan Muda Tian dan Yuan, aku pastikan akan membumi hanguskan Bandit Tengkorak Hijaumu yang meresahkan!" Ujar Zan An dengan mata penuh niat pembunuhan.Pemimpin Bandit T
Tian Lin menyeduhkan teh galaksi itu kepada Kepala Desa Hengxi dan mempersilahkannya untuk meminum. Zan An langsung mengerutkan keningnya melihat betapa santainya pemuda bertopeng separuh wajah yang justru malah tidak membantu saudaranya yang telah dikepung oleh para anggota Bandit Tengkorak Hijau menggunakan formasi penyerangan."Hehehe.. Tuan Zan tenang saja! Saudaraku tidak akan kalah hanya dengan melawan para semut beracun hijau itu." Ujar Tian Lin dengan tersenyum santai dan mulai menyeruput tehnya yang dia seduh sendiri.Kepala Desa Zan An hampir tidak mempercayai apa yang saat ini sedang dialaminya. Dua pemuda yang tiba-tiba datang entah dari mana benar-benar membuat kepalanya pusing. Tingkah mereka benar-benar tidak terduga namun karena tidak segera menemukan jalan keluar atas tingkah keduanya, dia pun segera meminum seduhan teh galaksi dari Tian Lin.Di sisi lain, para anggota Bandit Tengkorak Hijau khususnya 4 Tetua langsung mengerutkan kening saat melihat tingkah konyol dar