Bhuusshh...Puluhan aura kultivasi dengan yang terkuat berada di ranah Pendekar Berlian Awal Bintang 1 yang berasal dari para prajurit penjaga pintu gerbang Klan Ban segera meledak dengan sangat gila. Tidak hanya sampai di situ saja, niat membunuh juga mereka kerahkan yang menandakan bahwa mereka sangat serius ingin membunuh kedua pemuda lemah yang datang entah dari mana lalu menghina Tuan Muda Ban Chi mereka.Namun mereka di buat terkejut dengan reaksi 2 pemuda itu yang biasa-biasa saja seolah tidak merasakan tekanan sama sekali. Ya, karena memang begitulah adanya! Mana mungkin Tian Lin yang sudah berada di Ranah Setengah Dewa Tahap Akhir dan Long Yuan yang telah lama ri Ranah Dewa akan di tekan oleh para semut itu? Sungguh, hal itu tidak akan pernah terjadi sampai kapanpun!"Kalian.. Siapa kalian sebenarnya?" tanya pemimpin prajurit penjaga pintu gerbang Klan Ban dengan mata melotot."Hanya semut ranah Pendekar Berlian Awal Bintang 1 berani berlagak di hadapan Dewa ini? Cari mati!"
Zheep!Sosok pria paruh baya tiba-tiba muncul setelah melesat dengan kecepatan tinggi dari arah langit. Matanya yang tajam menatap ke arah Tian Lin dan Long Yuan dengan tatapan membunuh. Terlebih, saat melihat anggota klannya yang kesemuanya saat ini sedang mengucurkan banyak darah karena telinga mereka terpotong. Jika tatapan mata dapat membunuh, maka Long Yuan pasti sudah mati berpuluh-puluh kali."Apa lihat-lihat? Apa matamu itu ingin ku congkel?" Seru Long Yuan dengan tanpa ada rasa ketakutan sedikitpun. Ya, tidak mungkin Long Yuan akan takut kepada seorang kultivator yang hanya berada di Ranah Kaisar Tahap Menengah saja, sedangkan dirinya telah menjadi Dewa sesungguhnya.Melihat reaksi yang diperlihatkan oleh Long Yuan kepadanya, sosok pria paruh baya yang merupakan Patriark Klan Ban bernama Ban Dung langsung naik pitam dan merasa bahwa pemuda yang kultivasinya hanya berada di ranah Pendekar Platinum Awal Bintang 1 sangatlah arogan dan tidak bisa memandang langit yang begitu luas
Wajah Leluhur Tua Klan Ban semakin terlihat jelek dan urat-urat hitam seperti kawat tampak muncul di dahinya. Saat ini dia adalah kondisi yang sangat marah karena orang yang telah membuat cucunya berubah menjadi sampah tidak berguna dan ingin dia lenyapkan justru datang dengan sendirinya ke pintu gerbang Klan."Kau tidak termaafkan lagi, nak!" teriak Leluhur Tua Klan Ban tubuhnya tampak diselimuti oleh angin yang berputar-putar menandakan bahwa dia pemilik elemen angin. Pria tua itu melesat dengan kecepatan tinggi memberikan tinjuan ke arah Tian Lin.Zheep!Tian Lin yang melihat itu hanya diam di tempatnya karena seberapa cepat pun lesatan Leluhur Tua Klan Ban terlihat begitu lambat di matanya karena perbedaan tingkat kultivasi yang teramat jauh.Tap!Tian Lin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Long Yuan yaitu menangkap lengan dari Leluhur Tua Klan Ban dan angin yang berputar-putar dengan ganas langsung reda seketika itu juga."Aku datang mengunjungi Klan Ban hanya un
"Berhenti!" ujar salah satu orang yang kultivasinya berada di Ranah Setengah Dewa Tahap Menengah menghentikan dua orang pemuda yang hendak pergi meninggalkan Kota Handong. Orang itu tentu saja adalah salah satu bawahan dari Huo Peng yang bertugas untuk menghentikan Tian Lin dan Long Yuan."Katakan apa maumu, siapa kau dan mengapa kau menghentikan jalan kami?" tanya Long Yuan dengan wajah yang sangat terlihat tidak puas. Tatapan matanya juga menjadi sangat tajam saat melihat orang itu memiliki motivasi yang tidak mungkin dimiliki oleh orang-orang dari Benua Barat."Salam, senior Long Yuan! Mohon maaf karena kami menghentikan perjalanan anda, namun kami memiliki sedikit urusan dengan tuan muda yang ada di samping anda. Mohon kerja samanya." jawab bawahan Huo Peng dengan sopan sembari mengeluarkan lencana miliknya."Klan Huo!" ucap Long Yuan dengan lirih namun terdengar begitu mendalam. Tian Lin juga sangat terkejut saat melihat lencana yang dikeluarkan oleh pria muda mendekati baya itu.
Wajah Tetua Keempat dan Kelima langsung menjadi sangat serius saat merasakan ledakan aura yang sangat kuat dari salah satu Petinggi Istana Suci yang begitu bar-bar itu. Keduanya tidak menyangka bahwa kekuatan sosok berjubah biru itu sangatlah mengerikan bahkan hampir menyamai keduanya meskipun masih ada jarak. Akan tetapi mereka juga tidak akan takut karena selain lebih kuat sedikit, keduanya juga menang dalam hal jumlah."Long Yuan! Aku tidak akan memberikan toleransi sedikit pun jika kau mempersulit kami!" Ujar Tetua Keempat dengan wajahnya yang terlihat sangat suram."Lalu apa? Lawan aku satu-satu jika kau berani!" Long Yuan membalasnya dengan sangat sengit.Huo Peng dan para bawahannya yang melihat kemungkinan pertarungan antar Ranah Dewa tidak akan mungkin bisa lagi dihindarkan jika terus tersulut emosi, dia dengan cepat berusaha untuk menghentikannya karena suatu alasan."Tetua Keempat, Tetua Kelima dan senior Long Yuan! Tolong hentikan ini! Tujuan Kami sebenarnya hanya ingin be
Tian Lin dan Long Yuan melesat pergi meninggalkan Kota Handong dengan kecepatan tinggi. Keduanya telah terbang selama delapan hari tanpa berhenti. Meski kekuatan keduanya cukuplah tinggi khususnya untuk Long Yuan, namun mereka masih tetap membutuhkan waktu sekitar 2 bulan lebih untuk sampai di Gunung Gongmu karena memang jaraknya yang sangat jauh.Saat ini keduanya sedang terbang melewati sebuah hamparan hutan yang cukup lebat dan Tian Lin berniat beristirahat jika menemukan sebuah desa atau pun kota kecil. Tian Lin melakukan itu karena dia selalu di desak oleh Long Yuan agar tidak usah terburu-buru sampai di Gunung Gongmu dan mengisi perutnya terlebih dahulu yang sudah mulai keroncongan. Ini benar-benar aneh bagi seorang kultivator Ranah Dewa sepertinya yang padahal bisa tidak makan dan minum hingga ribuan tahun.Beberapa kali mereka berdua juga telah menjumpai desa-desa dan kota namun selalu melewatinya tanpa berhenti sedikitpun. Long Yuan yang memang sikapnya seperti itu selalu nge
Tian Lin dan Long Yuan berjalan memasuki Desa Hengxi itu dengan santai. Keduanya dibuat mengerutkan kening dari waktu ke waktu karena pemandangan yang diperlihatkan oleh desa kecil itu.Bagaimana tidak? Keduanya dapat melihat bahwa masyarakat di sana sama sekali tidak melakukan apa-apa seperti halnya yang di lakukan oleh orang-orang pada umumnya. Mereka hanya duduk-duduk saja di depan rumah dengan wajah tanpa semangat seolah ingin mati saja. Mereka menatap Tian Lin dan Long Yuan yang melintas untuk sekilas lalu membuang nafas dengan panjang seolah tidak mengharapkan kehadiran keduanya atau justru kasihan dengan Tian Lin dan Long Yuan."Sebenarnya apa yang terjadi pada Desa Hengxi ini? Mengapa mereka menatap kita dengan tatapan kasihan seperti itu?" Tanya Long Yuan dengan heran."Aku juga tidak tahu. Mari kita masuk dulu dan cari tahu apa alasan di balik ini semua," jawab Tian Lin."En." Long Yuan hanya menganggukkan kepalanya dan terus mengikuti Tian Lin untuk mencari sebuah penginapa
Long Yuan sedikit bergidik saat melihat tatapan mata yang dipenuhi dengan kilatan pembunuhan dari pancaran Tian Lin. Dia sangat mengetahui bagaimana sifat dan sikap dari saudaranya itu yang mana akan sangat marah jika seseorang yang berasal dari golongan kultivator membuat orang yang hanya manusia biasa merasa resah.Dari pengetahuan yang diketahuinya, Tian Lin sama sekali tidak akan membebaskan orang-orang itu dan akan membantai semuanya hingga ke akar-akarnya. Sedangkan untuk Long Yuan sendiri, dia hanya akan mengikuti saudaranya. Lagi pula dia juga sama geramnya dengan tianline saat mendapati manusia biasa yang dibuat sengsara bahkan ditindaki layaknya budak yang tidak berguna. Hampir di seluruh alam terdapat peraturan tidak tertulis bahwa para kultivator dilarang melakukan penindasan terhadap manusia biasa dan barangsiapa yang berani melanggar maka akan menjadi musuh semua orang.Namun hal semacam itu masih saja tetap dilanggar oleh mereka yang berasal dari aliran hitam. Mereka te