7 belati terbang yang Tian Lin hendak lelang merupakan senjata pusaka buatannya sendiri. Saat itu dia menempanya saat berada di Alam Tingkat Rendah dan dibantu oleh kedua saudaranya, Long Yuan dan Wei Hun. Mata Manajer Dake terus terpaku kepada ke-tujuh senjata itu. Dia tidak menyangka akan dapat melihat senjata yang begitu menakjubkan dalam hidupnya."Tuan Muda, ini adalah Senjata Tingkat Puncak yang bahkan rumornya di Alam Dewa juga sangatlah langka! Ya, meskipun ada senjata dengan tingkat lebih tinggi lagi yaitu Senjata Pusaka Tingkat Dewa," kata Manajer Dake memuji dengan tulus. Jika sampai senjata ini benar-benar akan di lelang, maka pasti akan ada banyak sekali kultivator yang memperebutkannya, bahkan mungkin pemimpin dari Paviliun Dagang Pusat yang ada di Benua Tengah akan ikut serta.Masih ada waktu bagi orang-orang untuk datang di Benua Barat atau lebih tepatnya di Kota Handong ini untuk mengikuti acara lelang, karena di hampir semua kota yang ada di alam menengah pasti memil
Tian Lin pun check in di penginapan yang memiliki nama ambigu itu dan memilih kamar istimewa karena dia benar-benar ingin beristirahat. Setelah selesai untuk administrasinya, dia langsung digiring oleh salah satu pelayan cantik menuju ke kamarnya.Penginapan Burungmu ini memiliki ratusan kamar dan puluhan kamar VIP. Lantainya saja menjulang cukup tinggi yaitu hingga lantai 7 dan ruangan yang dituju oleh Tian Lin berada di lantai tersebut."Silakan masuk dan selamat beristirahat, Tuan Muda! Untuk makanan akan kami sediakan tiga kali dalam sehari serta jika Tuan Muda memiliki beberapa permintaan maka jangan ragu untuk memanggil pelayan." ucap pelayan itu dengan ramahnya dan memberikan sebuah batu komunikasi yang khusus digunakan oleh Penginapan Burungmu.Ini cukuplah unik karena Tian Lin baru kali ini menjumpai ada fasilitas sedemikian rupa. Dia bertanya-tanya apa nggak mungkin di kota-kota besar lainnya yang ada di Benua Tengah akan memiliki pelayanan yang sama. Hal seperti ini sangat w
"Ada apa, saudara Wei?" tanya Feng Lanse'er penasaran.Wei Hun tidak menjawabnya. Dia kemudian mengeluarkan sebilah pedang dengan warna yang beragam kepada semua orang di ruangan tersebut."Kalian tahu maksudku sekarang?" tanya Wei Hun."A-apakah.." seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Zhuge Ruxu tidak bisa melanjutkan kata-katanya."Benar! Tuan Muda kita lah yang telah membuat kegemparan di seluruh alam menengah ini! Hahaha.." ujar Wei Hun sembari tertawa sangat keras karena dia saat ini sedang dalam suasana yang sangat bahagia karena saudara sekaligus Tuan Mudanya telah ditemukan titik koordinatnya. Dia mengingat masa-masa saat masih berada di Alam Tingkat Rendah, saudaranya itu juga pernah membuat kegemparan yang sama."Oiya, kalian tidak perlu datang ke benua Barat. Biarkan cacing biru itu yang mengurus dan membawa Tuan Muda kita!" lanjut Wei Hun.Semua orang yang yang ada di tempat itu juga merasakan hati mereka berbunga-bunga dan sangat bahagia. Setelah sekian lama merek
Long Yuan terus berdiri untuk mengantri. Meski saat ini dia sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan saudaranya, namun karena adat serta tata krama yang diajarkan oleh Istana Suci, dia tidak berani untuk menyerobot antrian. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya gilirannya pun telah tiba. Long Yuan diminta untuk mengeluarkan tanda pengenal yang merupakan sebuah lencana.Saat dia memperlihatkan lencana giok ungu berlambangkan sebuah istana, para prajurit penjaga gerbang itu segera menangkupkan kedua tangan untuk menunjukkan rasa hormat. Mereka tentu mengenali rencana tersebut dan orang yang memilikinya adalah salah satu dari petinggi Istana Suci dari Benua Tengah."Mengapa Tuan tidak mengatakan sejak awal jika Tuan berasal dari Istana Suci? Tuan tidak perlu mengantri untuk masuk kota," ucap prajurit dengan nada tidak enak."Tidak perlu berlebihan! Istana Suci tidak mengajarkan akan membeda-bedakan pangkat dan kekuatan!" kata Long Yuan dengan nada acuh tak acuh. Dia kemudian member
Kemunculan Istana Suci di alam menengah dan memiliki kekuatan luar biasa menakutkan itu sebenarnya masih membingungkan semua penduduk atau entitas manapun. Pasalnya untuk memiliki kultivator Ranah Dewa dibutuhkan waktu yang sangat lama, tapi kelompok ini memiliki 7 orang sekaligus.Bahkan entitas seperti sekte-sekte besar dan dua Paviliun hanya memiliki 4 sampai 5 kultivator saja yang ada di Ranah Dewa. Itu pun mereka semua harus menata dari nol terlebih dahulu dan waktu yang dibutuhkan untuk dapat memiliki kekuatan seperti sekarang ini adalah ribuan tahun bahkan sampai puluhan ribu tahun.Namun Istana Suci ini berbeda dengan yang lainnya. istana suci berdiri barulah sekitar ratus tahun. Nama-nama kultivator yang berada di Ranah Dewa milik Istana Suci ini juga sama sekali belum pernah terdengar oleh semua orang. Padahal jika itu orang lain, mereka pasti sudah memiliki nama yang sangat agung dan dibesar-besarkan oleh kultivator lainnya.Seperti contohnya adalah Laoshu Du, dia merupakan
Melihat pemuda bertopeng separuh wajah mengangkat tangannya, salah satu gadis pelayan yang memiliki wajah begitu imut dan cantik segera berlarian kecil menuju ke arahnya. "Apakah anda ingin memesan sesuatu, Tuan Muda?" tanya gadis itu dengan sangat ramah."Tentu, siapkan aku makanan dan minuman terbaik yang dimiliki oleh restoran ini!" jawab Tian Lin dengan tersenyum sehingga membuat wajah gadis pelayan itu sedikit merona. Ya, meskipun Tian Lin menutupi separuh wajahnya menggunakan topeng, akan tetapi aura ketampanannya tidak mungkin bisa dipungkiri oleh gadis manapun."Baik, Tuan Muda! Saya orang tuan muda bersabar untuk menunggu sejenak," kata gadis pelayan sembari membalas senyuman Tian Lin."Tidak masalah!"Gadis cantik yang menjadi pelayan restoran di penginapan burungmu segera pamit undur diri untuk menyiapkan hidangan yang diinginkan oleh Tuan Muda tampan bertopeng separuh wajah. Wajah gadis pelayan itu terus merona dari waktu ke waktu karena senyuman manis dari Tian Lin terus
Manajer Dake benar-benar menunjukkan kesopanannya di depan 2 pria sepuh itu. Sedangkan untuk Tian Lin, dia sedikit terkejut karena tidak menyangka bahwa akan bertemu atau bertatap langsung dengan pemilik dua entitas kuat di Alam Menengah. Dengan cepat dia pun menangkupkan kedua tangannya untuk memberikan penghormatan kepada keduanya."Salam, senior Chu! Salam, senior Yang!" katanya dengan hormat."Salam, pangeran Tian Lin!" balas keduanya."Sungguh tidak menyangka bahwa orang yang membuat gempar seluruh Alam Menengah adalah anda, pangeran!" kata Chu Rong."Baiklah.. Mari kita duduk dan mengobrol dulu, pangeran. Lan Dake! Kau siapkan teh hangat dan makanan ringan untuk pangeran Tian Lin!" lanjutnya meminta duduk Tian Lin dan memerintahkan manajer Dake."Baik, Pemimpin!" jawab manajer Dake kemudian berlalu.Tian Lin pun duduk di kursi sofa yang sangat empuk bersama dengan dua pemimpin Paviliun raksasa itu."Pangeran. Maaf jika orang tua ini tidak sopan. Jika boleh tahu, darimana pangera
Tian Lin berjalan dengan santai mengikuti seorang pelayan cantik menuju kamar VVIP yang di sediakan khusus untuknya. Setelah sampai, gadis pelayan Paviliun Dagang itu membuka pintu kamar VVIP dan meminta Tian Lin untuk masuk mendahuluinya. Sungguh, hal ini merupakan pelayanan yang sangat sopan dan luar biasa.Tian Lin dapat melihat kamar atau ruangan itu sangatlah elegan. Meski tidak terlalu mewah, namun gaya klasik dan ornamen-ornamen kuno yang tersajikan benar-benar menambah nilai plus tersendiri untuk kenyamanannya. Di situ telah terdapat kursi yang terlihat nyaman untuk di duduki serta jendela kaca yang membuat seseorang yang berada di dalam dapat dengan jelas melihat panggung lelang dan para peserta biasa, namun tidak bisa dilihat dari luar.Jika pemilik kamar VVIP ingin menawar harga, maka dia cukup menggunakan batu khusus yang tergeletak di atas meja minimalis, depan kursi. Batu itu memiliki kegunaan layaknya sebuah mikrofon. Jadi, Tian Lin atau pemilik kamar VVIP hanya perlu m