"Segera siapkan pasukan dan kita akan berperang!" Leluhur Chan Di memberikan perintah. Dia tidak lagi memperdulikan kesepakatan waktu perang karena sesuatu yang direncanakannya telah rusak akibat kedatangan dari orang-orang kekaisaran serta antek-anteknya.Dalam rencana awal Leluhur Tua dari Klan Chan itu ialah dirinya ingin menyebarkan susunan formasi ledakan racun mini pada semua area pertempuran sehingga ketika bertempur mereka tidak perlu terlalu mengerahkan kekuatan mengingat lawan-lawannya telah terkena racun tanpa mereka sadari.Hal yang menjadi kesalahan serta kebodohan dari orang tua itu adalah dirinya mengerahkan pasukan besar secara bersamaan untuk datang ke medan pertempuran. Harusnya, Jika dia ingin melakukan hal licik seperti itu, maka tidak perlu Untuk mengerahkan banyak orang dan hanya menggunakan beberapa saja di antara mereka namun yang memiliki kultivasi tinggi sehingga dengan kecepatan mereka orang-orang itu dapat menyelesaikan tugas dengan rapi dan tidak diketahui
Mu Sang yang merupakan jajaran orang yang sudah mencapai Ranah Setengah Dewa menjadi pimpinan tertinggi pihak aliansi 2 kekuatan raksasa. Dia menggunakan elemen air yang memiliki kandungan racun mengerikan dengan mudah menghabisi lawan-lawannya. Setiap musuh yang terciprat air dari elemennya langsung meleleh karena terkena efek korosif dari kandungan racunnya.Booommm... Booommm..."Aaakkkhh..""Aaakkkhh..""Hahaha.. Ini adalah pembantaian yang sangat indah!" Mu Sang tertawa terbahak-bahak karena merasa begitu senang dengan teriakan demi teriakan memilukan dari orang-orang yang terkena serangannya.Sebagai Ranah Setengah Dewa, dirinya merupakan sosok terkuat yang sama sekali tidak tersentuh karena siapapun yang berani mendekat ke arahnya, maka orang tersebut akan segera diubahnya menjadi cairan menjijikan oleh air racunnya."Serang pemuda itu bersama-sama! Tapi berhati-hatilah terhadap elemen airnya, itu mengandung racun yang sangat mengerikan!" Salah satu pimpinan prajurit dari pihak
Tidak lama setelah kepergiannya, komandan Ye Shinji segera kembali setelah mendapatkan persetujuan dari Kaisar Ye Wei Ru untuk melancarkan pasukan Ranah Dewa."Bagaimana?" Tanya Leluhur Lin Feng."Yang Mulia Kaisar telah setuju. Kita bisa menggerakkan pasukan Ranah Dewa untuk maju," jawab komandan Ye Shinji."Baguslah!" Angguk Leluhur Lin kemudian dia mengangkat tangan dan memberikan pesan telepati kepada para pemimpin kelompok dari Ranah Dewa dalam pasukan pihak kekaisaran. Setelah itu, ribuan pasukan yang memiliki aura Ranah Dewa segera melesat maju dari barisan mereka."Serang!" Teriak salah satu pemuda dengan jubah Sekte Pedang Ilahi yang ditunjuk sebagai pemimpin dari regu Ranah Dewa."Seraaaang!" Semua pasukan Ranah Dewa langsung menyahut dan ikut melesat maju.Diantara orang-orang yang melesat maju ke medan pertempuran adalah Tian Zhao yang langsung terbang ke arah Mu Sang berada. Pemuda yang memakai jubah serba putih itu segera menghadang serangan Pangeran Kelima dari Kekaisar
DUAAARRRRR!Ledakan akibat hantaman dari dua energi pedang dari Chan Yi dan Jianlu Bai terdengar menggelegar dan memekakkan telinga. Ruang di sekitar ledakan itu tampak terkoyak akibat ketajaman dua bilah pedang.Keduanya mundur ratusan langkah untuk menghindari efek ledakan itu karena bagaimanapun mereka masihlah manusia yang kekuatannya belum mencapai puncak dan akan hilang serta tersedot habis oleh ruang yang terkoyak jika sampai tidak menjauh.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir Jianlu Bai karena mungkin pertarungannya dengan Chan Yi kali ini akan sedikit lebih berkesan mengingat kekuatan wanita itu terasa setara dengan dirinya jika di nilai dari kecepatan, ketepatan dan dampak ledakan dua energi pedang."Aku sungguh terkesan denganmu, Yi'er! Tapi tentu saja ini masihlah belum bisa dikatakan sebagai pemanasan!" Kata Jianlu Bai sembari mengaktifkan Jiwa Pedang miliknya yang meski masih berada di tingkatan pemula."Ugh!" Mau tidak mau Chan Yi sedikit tertekan karena dalam hal
"Hahaha.. Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika diri kita berusaha apalagi hanya suatu yang terlihat seperti halnya racun milikmu. Dengan pengamatan yang luar biasa, Alkemis pihak kekaisaran dapat membuat pil yang bisa mendetoksifikasi racun-racun yang berasal dari Klan Chan! Dan kau adalah bagian dari mereka!" Pemuda berjubah putih yang tidak lain adalah Tian Zhao berkata dengan senyuman mengejek ke arah Mu Sang yang terkapar di atas tanah."Tidak mungkin! Itu tidak mungkin! Meskipun kalian memiliki beberapa sumber daya yang dapat menetralkan racun seperti dirimu saat itu, tapi mustahil dapat menyediakannya dalam jumlah besar, bahkan sampai membuat pil yang dapat menetralkan racun Klan Chan!" Mu Sang masih saja tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Tian Zhao."Hehehe.. Bukan urusanku untuk percaya atau tidak, tapi yang jelas sudah waktunya bagimu untuk menemui Dewa Kematian!" Kata Tian Zhao sembari tersenyum menyeringai."Tidak! Jangan bunuh aku!" Mu Sang memundurkan tubuh
Jingshen Wangzhi alias pangeran bangsa roh yang telah menjadi bawahan atau pengawal pribadi dari Tian Lin terus melancarkan aksinya secara sembunyi-sembunyi. Dengan kekuatan yang telah mencapai ranah di atas Ranah Dewa Langit membuatnya sama sekali tidak terdeteksi dan perang masih saja berlanjut seperti tidak terjadi apa-apa.Ya, Jingshen Wangzhi memang menyembunyikan beberapa kultivator Ranah Dewa Langit dengan cara sangat cerdas yaitu menggunakan jeda waktu yang sangat singkat sekaligus memilih orang-orang yang sekiranya belum memiliki lawan dalam pertempuran.Setidaknya, saat ini dia telah memenjarakan orang-orang itu ke dalam dunia jiwa Tian Lin tanpa bisa berkutik sama sekali. Jika pun ada yang berani memberontak, Xu Yuan yang juga telah mencapai Ranah Dewa Langit Tahap Akhir dengan dibantu oleh Yin-Yin serta para anggota Gerbang Langit Ling lainnya telah siap untuk menghajar hingga babak belur dan mereka pun lebih baik memilih untuk menyerah saja.Hal yang paling tidak diduga a
"Lin Feng! Sudah lama aku ingin menjajal kekuatanmu yang katanya adalah yang terkuat diantara para kultivator shandian Dunia Lotus Putih itu," sosok pria tua dengan janggut dan rambut yang semuanya telah berubah menjadi warna perak berkata dengan nada sinis kepada Leluhur Tertua Klan Lin, Lin Feng."Chan Di, aku tidak pernah mengakui bahwa kekuatanku adalah yang terkuat. Akan tetapi tindakanmu kali ini benar-benar tidak bisa dimaafkan lagi!" Leluhur Lin Feng menanggapi ucapan Lekuhur Klan Chan dengan raut wajah penuh kemarahan tercetak jelas di sana."Hahaha.. Aku dapat melakukan apapun yang aku mau karena Klan Chan-ku memang memiliki kemampuan. Lagi pula, aku juga tidak memerlukan maafmu untuk tindakanku ini," kata Leluhur Chan Di dengan tawa mengejek ala-ala khas protagonis utama dalam sebuah cerita dongeng."Jika seperti itu, aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk hidup lagi, pembawa masalah!" Leluhur Lin Feng berucap dengan dingin lalu dia pun mengeluarkan sebuah senjata pusaka
Pak tua Chan Di terpental mundur atau lebih tepatnya dia memundurkan tubuhnya dengan begitu cepat karena tidak ingin terkena dampak dari elemen petir berwarna hijau milik Leluhur Lin Feng yang sangat terkenal memiliki daya hancur mengerikan.Akan tetapi ketika dia memundurkan badannya sekalipun, dirinya masih sempat memberikan sebuah tebasan pedang yang memunculkan energi berbentuk bulan sabit dengan aura racun yang sangat besar.Booommm...Leluhur Lin Feng yang seluruh tubuhnya dialiri oleh percikan-percikan listrik berwarna hijau melihat dengan jelas serangan tebasan pedang itu sehingga dirinya juga melakukan hal yang sama seperti Leluhur Tua Klan Chan menggunakan senjata berlatih panjangnya. Maka kembali terjadilah sebuah dentuman luar biasa yang mengacaukan ruang dan udara di sekitar.Leluhur Lin Feng ikut mundur untuk menjaga jarak supaya tidak terkena dampak besar ledakan tersebut yang memiliki gelombang racun di dalamnya efek dari elemen Leluhur Chan Di. Pria tua yang merupakan