Swoosshhh...Seminggu telah berlalu dan kini di salah satu kamar VVIP Penginapan Melati Indah sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan tampak muncul secara tiba-tiba lalu dari dalam muncullah sesosok pemuda berpakaian serba hitam yang mengenakan topeng separuh wajah. Dia tidak lain adalah Tian Lin yang baru saja keluar dari dalam dunia jiwa.Karena perbedaan waktu yang cukup signifikan atau lebih tepatnya 3 kali lebih cepat daripada di dunia luar, Tian Lin setidaknya telah berada di dalam dunia jiwa selama 21 hari. Di waktu itu pula dia menggunakannya untuk melihat-lihat sesuatu yang tampak berbeda pada dunia.Sebelumnya dia dapat melihat bahwa dunia jiwa miliknya telah benar-benar berubah drastis setelah menerobos ke Ranah Dewa Tahap Awal dan lanjut ke Tahap Menengah. Bisa dikatakan saat ini ukuran dunia jiwa miliknya telah sangat besar bahkan menyamai sebuah semesta kecil yang memiliki berbagai macam kehidupan seperti binatang buas atau lain-lain kecuali manusia serta tumbuh-tum
'Aku tidak yakin batu bakat ini dapat menahan tekanan energi yang keluar dari dalam tubuhku. Meskipun hanya secuil saja, tapi kekuatan dari jiwa Naga Bayangan yang merupakan pemilik bakat tertinggi di alam semesta tidak mungkin bisa dipandang sebelah mata. Ya.. Aku harus mengaturnya seminimal mungkin sehingga setidaknya aku dapat mengeluarkan warna hijau atau biru hanya untuk lulus pengetesan pertama.' Tian Lin membatin saat hendak meletakkan tangannya di atas batu pengetesan bakat."Ha! Lihatlah! Pemuda aneh yang menggunakan atribut topeng super wajah itu sudah memulai gilirannya. Mari kita lihat apakah dia juga pemilik bakat misterius seperti halnya penampilannya atau malah justru memiliki bakat sampah!" Salah satu dari kerumunan orang yang sejak awal sudah merasa janggal atau tidak senang dengan penampilan tianlin yang menurutnya sok misterius karena menggunakan topeng separuh wajah berbicara dengan suara yang lantang."Kamu benar! Mungkin pemuda itu hanya gaya-gayaan saja. Ayo kit
Setelah kejadian menggemparkan yang tidak lain adalah kemunculan sosok pemuda misterius yang memakai atribut topeng separuh wajah dan pakaian serba hitam yang memiliki bakat mengguncang surga itu mereda, acara demi acara akhirnya kembali menjadi kondusif. Tidak ada satu pun keributan atau kericuhan yang terjadi seperti sebelumnya karena memang tidak ada lagi hal yang menghebohkan.Para peserta turnamen telah ditempatkan di tempat duduk khusus. Sekitar 750-an generasi muda entah itu laki-laki atau perempuan yang diterima dan akan mengikuti babak seleksi. Terdapat sekitar 70 muda-mudi yang memiliki kultivasi Ranah Raja dengan pembagian 55 Ranah Raja Tahap Awal, 11 Ranah Raja Tahap Menengah dan 4 orang di Tahap Akhir termasuk Ja Bu yang saat ini sedang berbincang-bincang dengan Tian Lin.Ya, semenjak diketahui sebagai pemilik bakat mengguncang surga dan diteriakkan sebagai murid langsung Sekte Pedang Malam dengan tanpa syarat, tidak ada lagi satu orang pun yang meremehkan merendahkannya.
Swosh! Swosh! Swosh!Para generasi muda Kota Malong sangat bersemangat memasuki arena dengan cara mereka masing-masing. Ada yang melompat tinggi-tinggi, bersalto lalu berputar-putar di udara, terbang santai lalu mendarat dengan anggun dan melesat dengan kecepatan tinggi. Intinya, mereka ingin memperlihatkan penampilan terbaik di mata semua orang sekaligus menunjukkan bahwa mereka adalah para muda-mudi Kota Malong paling mengesankan.Dan benar saja, para penonton langsung bersorak-sorai saat melihat penampilan dari beberapa pemuda atau pemudi yang mereka jagokan serta memasang taruhan atas nama mereka."Whoaa.. Kalian semua lihat cara Tuan Muda Jong memasuki arena! Itu adalah cara yang paling mengesankan!" Teriak salah satu diantara para penonton yang menjagokan seorang generasi muda jenius Kota Malong."Cih! Kelihatan sekali dia itu sangat berlebihan! Hanya memasuki arena saja sampai harus bersalto-salto serta berputar-putar di udara segala! Pamernya sangat melampaui batas dan justru
Booommm...Ledakan besar terjadi dan sedikit mengguncang arena pertarungan. Tanpa sengaja efek ledakan itu juga membuat beberapa peserta yang memiliki kekuatan rendah terlempar dan tidak sedikit yang keluar dari arena."Sial! Bagaimana bisa aku terlempar seperti ini? Aiih.. Ini tidak menyenangkan sekali!" Keluh salah satu peserta yang memiliki kultivasi ranah Pendekar Berlian Akhir."Cih! Jika kau terlempar, mengapa pula kau membawa-bawa diriku, sialan? Gara-gara tertabrak badanmu yang gempal itu aku juga ikutan keluar dari arena!" Teriak seorang gadis yang sebenarnya juga memiliki badan gempal. Ya, keduanya benar-benar sama seperti sepasang badak saja."Eeehh..? Gadis gendut, mengapa kau menyalahkan aku?" Protes pemuda gempal itu yang tidak mau di salahkan."Apa kau bilang? Gendut? Aku tidak gendut, kau tahu! Dan coba kau lihat sendiri tubuhmu yang mirip gajah itu! Dasar tidak sadar diri!" Gadis berbadan jumbo itu langsung ngegas dan tidak terima jika di katakan gendut. Karena menuru
"I-ini.. Ini seperti pembantaian saja!" Salah satu penonton memberikan komentar atas apa yang di lakukan oleh Tian Lin dan Ja Bu."Aku tidak menyangka bahwa pemuda bertopeng separuh wajah dan Tuan Muda Ja Bu akan semengerikan itu saat melakukan kolaburasi!" Sahut penonton yang lainnya."Hehehe.. Mereka benar-benar maniak pertarungan dan tidak suka basa-basi. Makanya keduanya saling bekerja sama untuk mempercepat pertemuan mereka dalam pertarungan!" Penonton lainnya lagi yang menjadi pengamat dan merupakan seorang pria tua dengan tanpa aura kultivasi akhirnya tahu mengapa kedua pemuda itu saling bekerja sama."Dan lagi, coba kalian lihat! Mereka hanya mengeksekusi para peserta yang lemah-lemah saja! Hahaha.. Ini sangat menarik!" Lanjutnya sembari tertawa terbahak-bahak dan merasa sangat bersyukur karena telah datang menonton acara turnamen generasi muda Kota Malong kali ini, padahal biasanya dia selalu tidak pernah tertarik sama sekali."Benar! Benar yang anda katakan, pak tua! Seperti
Di tribun penonton, pria tua yang tidak lain adalah Leluhur Klan Pa tampak merenung saat setelah melihat gelagat Tian Lin yang baru saja keluar dari arena pertarungan. Keningnya bener-bener terlihat mengerut sehingga membuat wajah tuanya tampak lebih menua beberapa puluh tahun.'Di lihat dari kekuatan serta energi Qi yang terpancar dari pemuda misterius yang bernama Tian Lin itu, sepertinya sudah bukanlah energi Qi biasa. Mungkinkah dia sedang menyembunyikan kultivasinya dan dia sudah berada di Ranah Kaisar atau bahkan Ranah Dewa?..''Tidak! Itu tidak mungkin! Usianya masihlah sangat muda! Bahkan untuk para jenius hebat yang berasal dari Klan besar di Kekaisaran Naga sekalipun tidak ada yang sampai di ranah setinggi itu!..''Klan Tian? Apakah klan ini adalah klan tersembunyi? Ah! Sial! Asal-usul bocah ini benar-benar misterius!' Leluhur Tua Klan Pa bergelut dengan batinnya sendiri karena tidak mendapatkan jalan keluar mengenai identitas dari pemuda bertopeng separuh wajah atau Tian Li
Di atas arena, gadis bercadar hitam masih saja tidak menghiraukan ucapan Ge Mo. Dia hanya menganggapnya seperti angin berlalu saja dan tidak pantas untuk dia tanggapi. Spontan saja itu membuat Ge Mo naik pitam dan ledakan aura kultivasi Ranah Raja Tahap Akhir menyebar ke segala arah dari dalam tubuhnya yang menandakan bahwa dia saat ini sangatlah marah sekali."Berani-beraninya kau mengacuhkanku, gadis sialan! Kau akan menerima akibatnya!" Teriak Ge Mo sembari membuat kuda-kuda bela diri untuk bersiap menyerang.Ge Mo yang biasanya acuh tak acuh kepada semua orang kini tampak terlihat beda dan tidak bisa mengendalikan emosinya yang meledak-ledak hanya karena seorang gadis bercadar hitam yang tidak dikenalnya.Senyuman tipis terpancar dari sudut bibir gadis bercadar hitam itu dari balik cadarnya. Dia tentu saja dengan sengaja melakukan hal seperti itu untuk memprovokasi sosok yang sedari dulu menurutnya sangatlah sok sekali dan sangat angkuh."Kalian hadapi yang lainnya. Biarkan aku ya