Share

26. Musuh Alami Kaisar Amerta

Para jiwa yang bergerak dengan bebas tiba-tiba tertahan, ada pusaran angin yang bahkan menarik mereka. Seseorang berdiri di atas genteng rumah, tepat di samping tornado yang terus bergerak. Dia Arun, angin membuat jubah hijau daun dengan aksen keemasannya melambai, juga membuat capingnya miring ke depan, menutupi wajahnya. Memperlihatkan gambar pusaran angin, dengan latar belakang gambar bulan purnama di bagian depan caping.

Tangannya diselimuti kain tebal, namun terlihat berotot saat membenarkan posisi capingnya. Nampaklah wajah tegas pemuda berumur akhir 20 tahunan. Sebuah aura ranah tingkat Asmaradana telah menyala di belakang pundaknya, aura keemasan dengan 5 bola energi yang bergerak memutar.

"Terima kasih anak muda!" Butu Besiah, seorang pria tua bertubuh pendek melesat dengan cepat di udara, ia terbang dengan sayap perinya, sayap yang terbuat dari energi saat seseorang telah mencapai ranah Asmaradana.

"Jangan nekat pak tua!" Jito Jati, pria tua dengan uban yang samar-samar, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status