Share

99. Dewa Penempa!

Kini giliran Adlia yang melangkah maju memimpin jalan. Piringan yang melayang di tangannya ia julurkan ke depan saat mulai mendekat ke gerbang. Dengan otomatis piringan melayang, melesat menuju bagian tengah gerbang yang berlubang. Lagi-lagi mekanisme yang memusingkan dan menjengkelkan karena cukup lama prosesnya. Akhirnya...

Gleng!... Gerbang terbuka, menghembuskan energi dan udara hingga membuat mereka menyilangkan tangan. Mengibarkan pakaian dan rambut, lalu sirna saat gerbang sepenuhnya terbuka. Begitu menyingkapkan tangan, Akara langsung menghela napas. Ada gerbang lagi di sana dan suara mekanisme roda kembali terdengar.

Kresszz... Energi dingin menyebar dari tubuhnya, membuat kedua Zur melayang karena pembekuan di lantai giok. Tempat yang cerah dan kering, seketika dilapisi kristal es, bahkan salju tipis mulai berjatuhan di udara.

Jwush!... Akara muncul di depan gerbang, menjulurkan tangannya dan. Blarrr!... Energi dingin meledak, seketika membekukan gerbang dan suara mekanism
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status